Permintaan Sepatu Turun Drastis, PT Nikomas Gemilang Bakal Kurangi 1.600 Karyawan
Produsen sepatu brand global, PT Nikomas Gemilang, di Cikande, Banten, bakal mengurangi ribuan karyawan.
TRIBUTANGERANG.COM, SERANG - Produsen sepatu brand global, PT Nikomas Gemilang, di Cikande, Kabupaten Serang, Banten, bakal mengurangi ribuan karyawan.
Saat ini, pabrik sepatu merek Nike, Adidas dan Puma tersebut telah menyodorkan penawaran karyawan mengundurkan diri secara sukarela bagi 1.600 orang.
Sebelumnya, beredar kabar akan memindahkan pabriknya ke Jateng. Namun kabar tersebut ditepis Pj Gubernur Banten Al Muktabar. Bahkan Al Muktabar menyebut perusahaan tersebut akan melakukan ekspansi ke daerah lain.
Kabar terbaru, Nikomas Gemilang membuka program karyawan mengundurkan diri karena alasan resesi ekonomi. Alasan ini banyak digunakan sejumlah perusahaan baik dalam negeri dan global yang melakukan pengurangan karyawan, beberapa waktu terakhir.
"Demi keberlangsungan perusahaan, dengan berat hati PT Nikomas Gemilang menawarkan pengunduran diri sukarela kepada karyawan dengan kuota 1.600 orang," kata pejabat humas PT Nikomas Gemilang, Danang Widi, kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Rabu (11/1/2023).
Apabila kuota tidak terpenuhi, kata Danang, pihak perusahaan tetap akan melakukan efisiensi agar kuota 1.600 orang terpenuhi.
Danang menegaskan, perusahaan tetap akan memberikan hak karyawan yang mengambil program pengunduran diri sukarela dibayarkan berdasarkan undang-undang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama.
Dijelaskan oleh Danang, kebijakan itu disebabkan sejumlah faktor global seperti konflik Rusia-Ukraina, kenaikan harga bahan bakar secara global, tingkat inflasi yang tinggi, penurunan pesanan dan pengaruh berbagai faktor lainnya.
Sehingga, lanjut Danang, pasar sepatu olahraga internasional mengalami penurunan drastis dan harga bahan baku terus meningkat.
"Faktor-faktor tersebut menimbulkan reaksi berantai dan kondisi yang cukup serius melanda industri sepatu olahraga terlihat sejak kuartal ketiga tahun lalu," kata Danang.
Danang menambahkan, dampak dari itu perusahaan secara bertahap demi mulai merumahkan karyawannya, menghentikan penerimaan karyawan, pengurangan jam kerja dan cuti.
"Semoga PT Nikomas Gemilang dapat mengatasi kesulitan selama ini dan bangkit kembali," kata Danang.
Untuk diketahui, PT Nikomas Gemilang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen yang memproduksi sepatu dengan merek dagang Nike, Adidas, dan Puma.
Badai PHK
Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) telah mengingatkan tentang perlunya perlindungan terhadap perusahaan di sektor padat karya.
Wakil Ketua API, Nurdin Setiawan mengatakan, perusahaan padat karya terutama yang berorientasi ekspor sudah menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Nurdin menyatakan, saat ini perusahaan padat karya menghadapi situasi sulit. "Sekarang, jangankan merekrut lulusan-lulusan baru, karyawan yang sekarang bekerja saja, mulai Januari 2022, kita sudah melakukan lebih dari 60 ribu pemutusan hubungan kerja (PHK). Jadi, di kami seperti itu kondisinya," ujar Nurdin, Selasa (3/1/2023).
Nurdin juga mengeluhkan situasi yang sulit diperkirakan oleh pengusaha, yakni tingkat produktivitas tidak sejalan kenaikan upah minimum.
"Yang paling tidak bisa diprediksi, ketika upah minimum naik tidak dibarengi peningkatan produktivitas, mengakibatkan biaya lembur meningkat," kata Nurdin.
Menurut dia, ada beberapa komponen yang harus dikeluarkan perusahaan selain upah minimum yang pada akhirnya berjumlah cukup besar.
"Kalau kita hitung selisih upah minimum yang sesungguhnya dikeluarkan perusahaan itu lebih daripada satu kali lipat (upah minimum)," katanya.
Ekspansi
Pada November 2022, muncul kabar bahwa tiga perusahaan besar akan hengkang dari Banten. Ketiga perusahaan itu adalah PT Nikomas Gemilang, PT PWI di Kabupaten Serang, dan PT KMK Global Sport di Kabupaten Tangerang.
Untuk diketahui, PT Nikomas Gemilang yang merupakan produsen sepatu merek Internasional itu memiliki lebih dari 50 ribu pekerja.
Kabar tiga perusahaan kelas kakap itu bakal hengkang diembuskan oleh Kepala Disankertrans Provinsi Banten, Septo Kalnadi.
Namun, Pj Gubernur Banten Al Muktabar membantahnya.
Al Muktabar mengaku, dirinya membaca berita PT Nikomas Gemilang membuka lowongan kerja baru.
"Saya melihat berita bahwa PT Nikomas Gemilang membuka lowongan kerja beberapa hari terakhir ini," kata Al Mutabar, Selasa (15/11/2022), dikutip dari TribunBanten.
Al Muktabar pun memperingatkan pejabat Provinsi Banten untuk mempertimbangkan suatu informasi, sebelum menyampaikannya kepada publik.
Al Muktabar menilai, bahwa Banten adalah kawasan strategis untuk investasi.
"Dari target Rp 53 triliun saja, kita sudah masuk diangka Rp 56 triliun," katanya saat itu.
Menurut Al Muktabar, tiga perusahaan yang diisukan akan hengkang dari Banten, sejatinya bukan hengkang, melainkan melakukan ekspansi usaha ke berbagai tempat.
"Bisnis berkembang di berbagai area lain, tentu yang di sini (Banten) juga masih bisa berkembang karena kita di sini memiliki hal-hal yang dipertimbangkan dalam berinvestasi," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dua Siswi SMP di Cikande Banten Jadi Korban Pencabulan Oknum Guru Honorer Saat Kegiatan Kemah |
![]() |
---|
Oknum Guru Honorer di Cikande Banten Cabuli Siswi SMP saat Kemah Pramuka, Kini Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Insiden di Bandara Jadi Sorotan, Uluran Tangan Bahlil Tidak Disambut Prabowo, Said Didu Buka Suara |
![]() |
---|
Begini Solusi Wabup Intan Nurul Hikmah untuk 3 Ribu Karyawan yang Kena PHK di Kabupaten Tangerang |
![]() |
---|
Alasan 2 Pabrik Sepatu Nike di Tangerang PHK 3500 Karyawannya Menjelang Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.