Pembunuhan di Bekasi

Aslem Korban Wowon Cs, tak hanya Ditipu, juga Dilarang Bertemu Keluarga saat Orangtuanya Meninggal

Air mata 2 TKW korban Wowon Cs jatuh, ceritakan dilarang pulang kampung hingga cari sahabat yang belum ditemukan

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Lilis Setyaningsih
Tribun Tangerang/Ramadhan L Q
Aslem dan Hana jadi korban Wowon Cs yang beruntung masih hidup. Air mata tak terbendung saat menceritakan hal yang sempat dialaminya dari tersangka Wowon Erawan alias Aki cs di Polda Metro Jaya, Kamis (26/1/2023) 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Air mata Aslem tak terbendung saat menceritakan hal yang sempat dialaminya dari tersangka Wowon Erawan alias Aki cs.

Wanita tersebut datang ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis (26/1/2023) kemarin, untuk diperiksa.

Terlihat Aslem mengenakan kemeja berwarna hijau dan jilbab putih serta mengenakan tas selempang. Ia datang bersama Hana.

Keduanya merupakan tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan modus penggandaan uang Wowon cs.

Aslem mengaku dilarang pulang kampung oleh sosok fiktif bernama 'Aki Banyu' yang diketahui diperankan oleh Wowon sendiri.

Ia ingin pulang ke Karawang karena orangtuanya meninggal dunia, tetapi ia tak dapat melihat jenazah orangtuanya yang terakhir kali.

"Saya mau pulang nggak boleh. Sampai orangtua saya meninggal, saya nggak bisa lihat," kata dia, Kamis malam.

Ancaman bahkan diterima Aslem dari 'Aki Banyu' apabila memberitahu kepada keluarganya. Mau tak mau, ia menuruti perintah Wowon.

"Dia selalu ancam, 'pokoknya jangan kasih tahu keluarga, kalau kasih tahu keluarga kamu cilaka (celaka)'," ujarnya, menirukan ucapan Wowon.

"Saya dua kali pulang, tapi nggak ke Karawang. Saya ke Cianjur karena saya dilarang menghubungi keluarga," lanjut dia.

Aslem mengaku begitu menyesal usai mengetahui dirinya jadi korban penipuan Wowon.

Tak sekadar uang, orangtuanya pun harus pergi untuk selama-lamanya.

"Nggak ada yang tahu (saya ke Cianjur). Yang bikin saya sakit, orangtua saya meninggal dua-duanya, saya nggak bisa ketemu untuk terakhir kali," kata dia.

Baca juga: Kendala dalam Pengungkapan Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Erawan Cs

Sama dengan Aslem, Hana juga menangis usai diberikan kesempatan berbicara kepada publik.

Ia yang mengenakan sweater dan jilbab warna pink, mengaku saat ini masih mencari dua sahabatnya yang turut menjadi korban penipuan Wowon cs.

Dua sahabatnya tersebut bernama Evi dan Nene, yang juga merupakan TKW.

"Sampai saat ini saya masih mencari teman saya, sahabat saya Nene beserta Evi masih dicari keberadaannya," ujar dia.

"Saya belum tahu di mana mereka berada sekarang dan semoga semuanya ini jadi pelajaran yang amat sangat dalam dan cukup kami yang mengalami ini semua. Jangan sampai ada korban lain" sambungnya.

Hana juga mengucapkan terima kasih kepada Polda Metro Jaya yang mengungkap kasus tersebut.

"Saya terima kasih banyak sama Polda Metro Jaya sudah membantu kami, rekan-rekan kami yang masih ada di sana. Kasihan semoga jangan ada terjadi lagi, terulang lagi yang penipuan kayak gini," kata dia, sambil menangis.

Keduanya bahkan tampak berpelukan usai memberikan keterangan dalam kondisi air mata mengucur.

Baca juga: Hanya Keluarga Noneng yang Melapor Kehilangan dalam Kasus Pembunuhan Berantai Wowon Cs

Diberitakan sebelumnya, nasib beruntung dialami seorang tenaga kerja wanita (TKW), Hana yang jadi korban penipuan Wowon Erawan alias Aki cs.

Nyawa Hana masih selamat dari Wowon cs karena rencananya ingin dieksekusi oleh salah satu tersangka bernama Solihin alias Duloh lantaran menuntut hasil penggandaan uang.

Hal itu berawal saat Hana yang baru pulang bekerja sebagai TKW dari Arab Saudi sempat menuntut hasil penggandaan uang ke rumah M Dede Solehudin, di Cianjur. 

Dede menjadi satu di antara tiga tersangka dalam kasus ini selain Wowon dan Solihin.

"Namun, pada saat itu tidak ada kepastian, hingga kemudian Hana kembali pulang," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga, dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Beberapa waktu berselang, Hana menerima SMS di handphone miliknya dari Dede agar datang kembali pada tanggal yang ditentukan.

"Saat itu pada tanggal 28 atau 29 Desember 2022, untuk diantar mengambil hasil penggandaan uang di rumah Duloh," kata Panjiyoga.

Namun, pada tanggal tersebut, hujan deras mengguyur sehingga Hana tidak datang ke rumah Dede di Cianjur.

"Tanggal tersebut karena hujan deras sehingga Hana tidak jadi ke Cianjur," tutur Panjiyoga.

Wanita tersebut baru mendatangi rumah Dede di Cianjur pada 8 Januari 2023, tetapi ia tak bertemu dengan Dede.

"Sesampainya di sana, yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah 1 minggu tidak pulang ke rumah," kata dia.

"Diketahui, dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28 atau 29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh," sambung Panjiyoga.

Meski begitu, belum diketahui di mana Duloh rencananya akan mengeksekusi Hana.

"Itu baru didalami, kan baru beri keterangan kemarin," ujar Panjiyoga. (m31)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved