Wirausaha

Keuntungan Bersih Jual Limbah Disulap Jadi Mainan Barongsai dalam Sebulan Bisa untuk Beli Motor

Pedagang mainan barongsai meraup rezeki saat perayaan Cap Go Meh di Glodok Pancoran, Taman Sari, Jakart Barat, Minggu (5/2/2023).

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Nuri Yatul Hikmah
Barongsai mini yang dijajakan saat perayaan Cap Go Meh di Glodok Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (5/2/2023). Barongsai mini ini ditawarkan harga Rp 15.000-Rp 25.000 per unit. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Pedagang mainan barongsai meraup rezeki saat perayaan Cap Go Meh di Glodok Pancoran, Taman Sari, Jakart Barat, Minggu (5/2/2023).

Nama pedagang mainan barongsai ini Jay (26), asal Cirebon, Jawa Barat.

Jay sempat diremehkan karena memilih berjualan sejak usia 19 tahun.

Dia sudah keliling Indonesia untuk menjajakan hasil kerja tangannya yang dibuat dari limbah.

Produk dagangannya ini dibuat dari limbah kain perca menjadi aksesori Imlek atau mainan barongsai yang disukai anak-anak.

Ide kreatifnya membuat miniatur barongsai yang bisa digoyang menggunakan sebilah bambu di badannya, diberi lampu kecil di bagian matanya.

Barongsai mini itu diberi lonceng sehingga bisa bersuara sehingga disukai anak-anak.

"Saya jualan dari kota ke kota, enggak menetap di Glodok, dari Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Cirebon, terakhir Imlek di Sukabumi, sekarang pindah ke sini, karena lebih ramai," ujar Jay di kawasan Glodok Pancoran, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (5/2/2023).

Pria bertubuh kurus ini setiap hari mendorong rak dagangan terbuat dari kayu.

Rak tersebut memiliki lubang-lubang tempat menancapkan sebilah bambu untuk menggantungkan badan barongsai kecil berwarna-warni.

Barongsai buatan Jay itu didominasi rona merah. Kepalanya terbuat dari spon daur ulang yang dicat, sehingga menyerupai naga.

Badannya  dari kain berbulu berwarna-warni, seperti oranye, kuning, cokelat, hijau, dan biru.

Dia menambahkan kaki dan benang di leher barongsai agar pengguna bisa menaikturunkan mulutnya. 

"Saya bawa (barongsai) dari Cirebon ini dua karung," kata Jay.

"Kalau bahan-bahan ini beda-beda daerahnya. Kepalanya dari limbah di Tangerang, setelah itu dicetak."

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved