Para Siswa di Tangerang Merasa Skema Baru Masuk PTN Semakin Sulit, Berikut Unek-uneknya
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) resmi berganti.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
"SNBT berbasis komputer ini menurut saya lebih ribet dan enggak efisien, karena kita enggak bisa mengerjakan soal secara acak yang mudah terlebih dahulu," ujarnya.
"Biasanya kalau ujian dahulu, kita bisa lebih enak membaca soal dengan membolak-balik kertas. Tapi kalau sekarang kita kalau mau lihat soal sebelumnya harus mundur dulu satu persatu, jadi lebih makan waktu," katanya.
Kendati demikian, Ibnu yang berkeinginan masuk Universitas Airlangga Jurusan Gizi tersebut, tidak menampik hal-hal positif yang dihasilkan dari skema SNBT.
Menurutnya, soal-soal yang dihadirkan dari skema baru tersebut lebih mudah dipahami dibanding harus menghapal materi pembelajaran.
Terlebih, ia mengakui bahwa dirinya sedikit lemah pada soal-soal perhitungan matematika.
Baca juga: Peggy Melati Sukma Sedang Bahagia, Dinikahi Saudagar dan Imam Besar Masjid di New Zealand
"Kalau aku pribadi senang dengan adanya SNBT, karena materi tesnya menggunakan TPS. Lebih mudah dipahami daripada harus menghapal pelajaran," ujarnnya.
Dua calon mahasiswa yang sama-sama ingin masuk Jurusan Gizi tersebut berharap agar SNBT 2023 dapat berjalan lancar.
Pasalnya, mereka generasi perdana dari skema tes untuk masuk perguruan tinggi negeri di tahun 2023 saat ini.
"Mudah-mudahan tes SNBT nanti berjalan lancar, enggak ada kendala apapun dan kita bisa menjawab semua soal dengan baik dan benar," ungkapnya.
(m28)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.