Tangerang Raya

DPKP Kabupaten Tangerang Terima 1.001 Vaksin dari Kementerian Pertanian Tekan Wabah LSD

Pemerintah Kabupaten Tangerang menerima alokasi tambahan 1.001 dosis vaksin Lumpy Skin Desease (LSD) dari Kementerian Pertanian RI.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Intan UngalingDian
Tribun Tangerang/Rafzanjani Simanjorang
Hewan sapi di Kabupaten Tangerang menjadi target vaksinasi LSD untuk mencegah penyebaran wabah LSD. Saat ini, Kabupaten Tangerang telah menerima 1.001 dosis vaksin LSD. Target pendistribusian vaksin untuk hewan berkaki empat seperti sapi. 

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Kabupaten Tangerang menerima alokasi tambahan 1.001 dosis vaksin Lumpy Skin Desease (LSD) dari Kementerian Pertanian RI.

Vaksin LSD itu disalurkan untuk menekan angka penukaran penyakit pada hewan ternak tengah merebak di Kabupaten Tangerang.

Pendistribusian vaksin LSD itu dikemukakan Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang Joko Ismadi.

"Kami sudah menerima alokasi vaksin sebanyak 1.001 dosis untuk menangani wabah LSD di Kabupaten Tangerang," ujar Joko Ismadi, Rabu (22/2/2023).

"Untuk rinciannya dari Kementerian Pertanian sebanyak 800 dosis, ditambah dari bantuan Perusahaan sebanyak 300 dosis vaksin," ujarnya.

Nantinya, ribuan dosis vaksin LSD tersebut akan disalurkan secara masif terhadap jumlah total dari populasi hewan ternak di Kabupaten Tangerang. 

Target sasaran hewan yang divaksinasi yakni hewan ternak berkaki empat seperti sapi dan kerbau. 

"Saat ini kita sudah secara masif melaksanakan vaksinasi, terutama kita berikan terhadap hewan ternak jenis sapi karena hewan ini sangat rentan terkena virus," katanya.

Joko menuturkan, hingga saat ini terdapat 30 kasus hewan ternak yang terjangkit penyakit kulit berbenjol atau LSD. 

Sejak kasus pertama di Provinsi Banten pada Desember 2022 lalu, wabah LSD terus merebak di dua kecamatan yakni Kecamatan Tigaraksa dan Solear. 

"Jadi untuk kasus LSD ini kita tidak bisa hindari, karena penularannya bisa dari berbagai sektor seperti lalat, nyamuk akibat kandang yang belum bersih," tuturnya.

"Meski demikian, hingga kini belum ada laporan resmi terkait sapi yang mati akibat terjangkit virus tersebut," ujarnya.

Baca juga: DPKP Perketat Arus Masuk Sapi Antisipasi Lumpy Skin Disease di Kota Tangerang Selatan

Baca juga: Harga Daging Sapi Diprediksi akan Merangkak Naik Hingga Jelang Lebaran, Berikut Daftar Harganya

Menurutnya, DPKP Kabupaten Tangerang telah berupaya melakukan penanganan bekerja sama dengan instansi terkait dalam antisipasi penyebaran wabah LSD.

Antisipasi penyebaran wabah LSD  dilakukan dengan menerapkan metode pencegahan seperti pemeriksaan lalu lintas ternak dan produk ternak lebih ketat.

Melakukan isolasi  ternak sakit maupun ternak baru, serta melaksanakan pengobatan terhadap ternak terpapar wabah LSD. 

"Kami juga mengimbau agar peternak tetap menjaga kebersihan kandang dengan dilakukan penyemprotan dengan disinfektan dan memberikan pakan ternak yang baik sehingga sapi tetap sehat," kata Joko Ismadi.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved