Kebakaran Depo Pertamina

Dulu Dinobatkan Terminal BBM Terbaik Dunia dan Terpenting di Indonesia Kini Depo Plumpang Terbakar

Pada gelaran Global Tank Storage Award 2018, Depo Pertamina Plumpang raih peringkat kedua sebagai terminal BBM terifisien ke-2.

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Pada gelaran Global Tank Storage Award 2018, Depo Pertamina Plumpang raih peringkat kedua sebagai terminal BBM terifisien ke-2. 

Pengadopsian ini memiliki beberapa keunggulan seperti pengisian BBM lebih cepat, adanya bangsal pengisian yang kompak untuk pengisian mobil tangki penyalur, peningkatan keamanan saat proses pengisian BBM.

Dan, menghilangkan kesalahan pencatatn akibat human error operator, memiliki sistem perpipaan overhead sehingga mudah dalam pemeliharaan, dan adanya sistem monitoring untuk menghindari kegagalan operasi.

Kebakaran Pernah Terjadi 2009

Dibalik prestasi yang diperoleh, insiden kebakaran juga pernah terjadi di Depo Plumpang pada 14 tahun silam atau tepatnya 18 Januari 2009.

Dikutip dari Kompas TV, Kabareskrim saat itu, Susno Duadji mengungkapkan penyebab kebakaran lantaran gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel BBM.

Alhasil, percikan api dari gesekan itu menyambar BBM sehingga menyulut kebakaran hebat.

Bahkan, insiden ini sampai membuat Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla angkat bicara dengan mengingatkan Pertamina agar meningkatkan standar keamanan.

"Sekiranya aparat pemadam kebakaran tidak baik menjalankan tugasnya, ini sudah menjadi bencana seperti yang terjadi di Cilacap Jawa Tengah, yakni terbakarnya sejumlah kilang yang memerlukan waktu untuk memadamkannya," ujar Jusuf Kalla.

Baca juga: PJ Gubernur DKI Jakarta Minta Pertamina Beri Perhatian Pengungsi Balita hingga Tambah Toilet

Penjelasan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, tim gabungan masih melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.

"Tim sedang bekerja. Untuk mendalami, kita akan menanyakan kepada saksi-saksi yang diperlukan. Apakah itu dari masyarakat, depo, atau dari ahli," ujarnya ketika meninjau di posko pengungsian, Sabtu (4/3/2023).

Buntut dari insiden ini, hingga Minggu pagi, ada 19 orang meninggal dunia.

"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17. Lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," ujar Penganggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno.

Warga mengatakan diduga masih ada tiga korban yang tertimbun reruntuhan dan hingga kini pencarian masih terus dilakukan.

Sementara rincian korban tewas akibat kebakaran itu adalah sembilan orang laki-laki dan 10 perempuan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved