Gunawan Sudrajat Lepaskan Trauma Anak-anaknya dari Aksi Bullying di Sekolah dan Media Sosial

Setelah itu, dia langsung mengeluarkan putranya dari sekolah tersebut.

Lalu, Gunawan mencari sekolahan khusus sekaligus bisa menyembuhkan traumatik dan gangguan psikis korban perundungan.

Dia berhasil menemukan sekolah yang bisa mewujudukan harapan untuk Khayru, meneruskan pendidikan dan menyembuhkan luka psikisnya.

"Recovery-nya enggak sebentar, lumayan lama. Sekitar 4 bulan penyembuhannya."

"Faktor menimbulkan percaya diri dan mau bersosialisasi tidak mudah. Saya sebagai orangtua harus men-support recovery anak saya," ujarnya.

Khayru bisa melepaskan trauma. Pelan-pelan sang anak mulai terbuka dan berani tampil di depan teman-temannya di sekolah baru.

Sedangkan putri bungsunya mengalami perundungan di media sosial, karena penampilannya.

"Sampai anak saya bilang kan merasa dia bukan anak saya. Di situ saya kaget dan ketahuan, dia dibully di media sosial. Kami sempat ladenin, cuma mereka menjadi-jadi," katanya.

"Istri saya marah besar dan mau somasi pelaku. Cuma saya menahannya. Karena saya yakin, kami akan lelah hati jika meneruskan masalah ini, ya kami anggap sekaligus mengurangi dosa kami," ujarnya.

Menurut Gunawan, Khayra memiliki kebiasaan ngedot saat kecil, sehingga struktur giginya naik dan kurang bagus.

"Akhirnya kita nggak mau ladenin dan anak saya dibawa ke psikolog buat menenangkan dia."

"Akhirnya efek dari bully sampai sekarang anak saya yang perempuan susah bersosialisasi," katanya.

Gunawan Sudrajat mengatakan, putrinya selektif dan tertutup setelah mengalami perundungan.

Setelah menjalani pengobatan psikis, sang anak memberikan perkembangan baik.

"Ya sekarang sudah percaya diri, dia yakin, dan menunjukkan kelebihan bisa bernyanyi, serta dia berprestasi juga di pendidikannya," ujar Gunawan Sudrajat.