Profil Irjen Karyoto, Jenderal Kelahiran Pemalang yang Berani Tangkap Orang Dekat Prabowo Subianto

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Irjen Karyoto dimutasi dari jabatan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kepala Polda Metro Jaya.

Karyoto menggantikan Irjen Fadil Imran yang dimutasi ke jabatan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri menggantikan Komjen Arief Sulistyanto yang memasuki masa pensiun.

Mutasi Fadil Imran, Karyoto, dan sejumlah perwira tinggi Polri, tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo nomor ST / 713 / III / 2023 yang terbit pada 27 Maret 2023.

Karyoto tidak memiliki pengalaman sebagai kepala kepolisian daerah (kapolda). Namun Karyoto pernah dua kali menduduki jabatan wakil kepala polda (wakapolda).

Berikut ini profil Irjen Karyoto.

Lahir di Pemalang (Jateng) pada Oktober 1968, Karyoto tercatat sebagai lulusan Akadami Kepolisian (Akpol) tahun 1990.

Karyoto berpengalaman dalam bidang reserse.

Tahun 2010. Karyoto betugas sebagai Penyidik Utama Tk II Dit III/Kor Dan WCC Bareskrim Polri, dan pada tahun 2011 sebagai Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri.

Lima tahun kemudian, Karyoto diberi tanggung jawab sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Pada tahun 2018, Karyoto naik ke jenjang Analis Kebijakan Utama Bidang Pidana Korupsi Bareskrim Polri.

Di periode yang sama, Karyoto bertugas di kepolisian daerah. Dia pernah menjabat sebagai Wakapolda Sulawesi Utara pada tahun 2018 dan Wakapolda DIY pada 2019.

Karyoto kemudian ditugaskan ke KPK dan menduduki jabatan sebagai Deputi Penindakan.

Salah satu perkara besar yang ditangani Karyoto adalah kasus korupsi terkait izin ekspor benih lobster yang menjerat Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.

Saat itu, Edhy Prabowo merupakan menteri yang berasal dari partai politi. Edhy Prabowo berasal dari Partai Gerindra dan dikenal sebagai orang dekat Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang sampai sekarang menduduki jabatan Menteri Pertahanan.