9 Tenaga Kesehatan Program G to G Diberangkatkan BP2MI ke Jerman
Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas keberangkatan 9 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) menuju Jerman.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Jefri Susetio
TRIBUNTANGERANG.COM - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas keberangkatan 9 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) menuju Jerman.
Pelepasan keberangkatan PMI itu di Terminal 3 Keberangkatan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menyampaikan, 9 orang PMI tersebut akan bekerja sebagai perawat di rumah sakit milik Pemerintah Jerman.
Baca juga: Profil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Disebut-sebut Intimidasi TikToker yang Kritik Kinerjanya
"Malam hari ini BP2MI kembali memberangkatkan 9 orang PMI yang akan bekerja sebagai tenaga kesehatan ataupun perawat di rumah sakit milik pemerintah Jerman," ujar Benny Rhamdani saat diwawancarai Wartakotalive.com/TribunTangerang.com, Senin (17/4/2023).
Ia menjelaskan, sejumlah tenaga kesehatan asal Indonesia dikirim menuju Eropa.
Setelah menjalani proses seleksi pendaftaran hingga pelatihan yang memakan waktu lebih dari satu tahun.
Pelatihan yang diberikan kepada para PMI tersebut ialah. Mulai dari meningkatkan kompetensi, mengadaptasi kurikulum keperawatan, hingga pelatihan penggunaan bahasa Jerman.
"Penempatan tenaga kerja ke Jerman ini tidaklah mudah, karena untuk perawat itu dituntut kompetensi yang sangat baik. Kemudian, ada beberapa kurikulum kita yang harus disamakan dengan kurikulum yang ada di Jerman," kata dia.
"Karena ke Jerman kita menempatkan perawat profesional mereka harus dilatih juga berbahasa Jerman, agar mereka bisa beradaptasi. Dan, menggunakannya selama bekerja disana, jadi memang prosesnya sangat panjang," ujarnya.
Sembilan orang PMI yang diberangkatkan sebagai tenaga medis tersebut terdiri dari delapan orang wanita dan seorang pria.
Yaitu Marini Indrya Purwani dari Sulawesi Utara, Sariho Sita Holongi Poseane Purba dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Ayu Rindu Lestati dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selanjutnya, Meira Dewi Puspita Wijayanti dan Erwanda Pria Christa dari Jawa Tengah, Selly Eka Nurdani dari Jawa Barat, Ester Yunita Puspitasari dari Banten, serta dua orang dari DKI Jakarta, yakni Nadya Eka Fauziyah dan Merlin Gujini.
Mereka berhasil dikirim setelah melalui perjalanan panjang yang telah dilakukan pada tahun 2020 silam, saat pemerintah Indonesia resmi bekerjasama dengan pemerintah Jerman.
Pasalnya, para tenaga kesehatan Indonesia tersebut dapat diberangkatkan menuju Jerman melalui skema penempatan Government to Government (G to G).
"Jadi, sembilan PMI ini ditempatkan sebagai perawat profesional ke Jerman melalui skema G to G atau kerjasama antar pemerintah Jerman dengan Indonesia yang proses panjangnya sudah dilakukan sejak tahun 2020 lalu," ujarnya.
Gudang Oli Palsu Digerebek, Wakil Menteri Perdagangan Ancam Tindak Tegas: Kita Kasih Efek Jera |
![]() |
---|
Profil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Disebut-sebut Intimidasi TikToker yang Kritik Kinerjanya |
![]() |
---|
Arus Mudik di Tol Mulai Padat, One Way Berlaku dari Km 72 Purwakarta sampai Kalikangkung Semarang |
![]() |
---|
Mukmin Mulyani Anggota DPRD Tanjungbalai DPO 2000 Pil Ekstasi Datangi Polda Sumut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.