Bahar Smith Ditembak

Kembali Ceramah usai Ditembak OTK, Bahar bin Smith Tegaskan Dirinya Orang Lapangan

Habib Bahar bin Smith kembali mengisi ceramah seusai dikabarkan ditembak OTK di Kemang, Kabupaten Bogor.

Editor: Ign Prayoga
YouTube Sayyid Habib Bahar bin Sumaith
Habib Bahar bin Smith kembali berceramah usai dikabarkan ditembak OTK di Kemang, Kabupaten Bogor, pada Jumat (12/5/2023). Dalam kegiatan ceramah itu, Habib Bahar bin Smith mengaku masih merasakan sakit di area perut usai diduga ditembak. 

TRIBUNTANGERANG.COM, BOGOR - Habib Bahar bin Smith akhirnya muncul ke publik usai dikabarkan ditembak orang tidak dikenal di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jabar, Jumat (12/5/2023).

Habib Bahar mengisi ceramah di sebuah masjid. Video momen tersebut diunggah di kanal YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith pada Senin (15/5/2023).

Habib Bahar memakai kemeja berwarna biru dan celana panjang hitam. Dia mengenakan kopiah berwarna cokelat serta mengenakan selendang motif belah ketupat berwarna cokelat-hitam.

Pada kesempatan itu, Habib Bahar berceramah terkait filosofi dan Al Quran.

"Orang yang memiliki ilmu, ada yang ilmunya itu, ilmu yang diberikan Allah sebagai anugerah untuk membimbing orang menuju jalan yang benar, tapi disalahgunakan. Dia pakai ilmu yang itu, untuk menyesatkan orang, dia pakai ilmu itu untuk membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar," ujarnya.

"Kalimatnya bener, ilmunya bener. Alquran dan Hadist yang ia bawa bener, ayat Quran yang ia bawa bener. Tapi tujuan dia membawa ayat Quran dan hadist itu untuk tujuan yang batil," ujarnya dalam video tersebut, dikutip Tribunnews.com pada Selasa (16/5/2023).

Selain itu, Habib Bahar juga menceritakan dirinya ketika ditahan di LP Nusakambangan.

Ia mengatakan selalu berpegang kepada Alquran dalam hidup sehari-hari di LP Nusakambangan.

"Ana ketika di Nusakambangan kan sendiri, ketika ada permasalahan yang terkunci yang tidak bisa dipecahkan ketika ana di luar, ketika ana sendiri di Nusakambangan, ana pegang kitab, justru ana bisa memecahkan masalah yang tidak bisa dipecahkan ketika lagi di luar begini," katanya.

Kemudian, di akhir ceramahnya, Habib Bahar turut mengomentari terkait kasus yang tengah ramai diperbincangkan.

Adapun kasus yang dimaksud diduga terkait insiden dugaan penembakan terhadap dirinya.

"Ana enggak mau banyak ngomong, ana paling benci dengan yang namanya drama, emang ente pikir ana pemain sinetron, dipikir ana artis, ente pikir ana pejabat yang kalau mau jadi calon suka drama dulu."

"Ana orang lapangan, Bahar bin Smith orang perang, orang perjuangan," tuturnya.

Habib Bahar pun mengaku masih merasakan sakit pada perutnya. Kondisinya tersebut disampaikannya sambil menunjuk-nunjuk bagian perutnya.

"Sebenarnya ana sakit, ana ngerasa sampai sekarang masih kayak kebakar. Tapi kenapa ana masih tetap ngajar, ana tidak mau memberi celah kepada musuh agama, musuh negara untuk merasa bahwa mereka menang," katanya.

Kronologi versi Pengacara

Pengacara Habib Bahar, Ichwan Tuankotta menyebut kliennya tersebut ditembak pada Jumat malam pukul 20.32 WIB di Pusbang SDM, Perhubungan, Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Pada saat kejadian, Ichwan mengatakan Habib Bahar tengah mencoba mobil miliknya yang tengah diperbaiki di bengkel.

"Habib lagi ngetes mobil mau keluar, tapi enggak sampe ke jalan raya," katanya, dilansir TribunnewsBogor.com.

Bahkan, Ichwan menyebut Habib Bahar telah dibuntuti OTK yang mengendarai mobil Toyota Kijang.

"Iya ada mobil kijang warna hitam doff (membuntuti)," ungkapnya.

Akibatnya, Habib Bahar dikabarkan terkena luka tembak di bagian perut.

Ichwan mengatakan ada tiga kali tembakan yang mengarah ke kliennya.

Namun ia menyebut tak semua peluru mengenai Habib Bahar.

"Kalau dalam BAP ada tiga tembakan, cuma yang kena itu dua (tembakan)," jelasnya.

Usai mengaku ditembak, Habib Bahar Bin Smith pun membuat laporan dengan nomor LP/--/B/V/2023/SPKT/POLSEK KEMANG/POLRES BOGOR/POLDA JABAR.

Hasil Penyelidikan Polisi: Tak Ada Proyektil dan Bercak Darah di TKP

Polisi pun telah melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo pun membeberkan hasil penyelidikan tersebut.

Ia mengatakan ada barang bukti yang dibawa korban untuk melengkapi laporan yaitu baju dan sorban dengan bercak darah.

"(Barang bukti) cuma baju dan sorban yang ada bercak darahnya, kemudian permintaan visum dari Polsek," katanya, dilansir TribunnewsBogor.com.

Lalu, Ibrahim mengungkapkan pada saat kejadian, tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa dugaan penembakan tersebut.

Kemudian, berdasarkan penelusuran yang dilakukan, polisi tidak menemukan proyektil peluru.

"Tidak ada ( proyektil)," jelasnya.

Selain proyektil, Tompo juga mengatakan tidak ditemukan bercak darah di lokasi.

"Tidak ditemukan bercak darah," katanya.

Sementara menurut pedagang dan warga sekitar, mereka tidak mengetahui kejadian yang dialami.

Tak hanya itu, warga tidak melihat adanya polisi melakukan olah TKP. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved