Tingkatkan Mutu Layanan, BPJS Kesehatan Cabang Tigaraksa Ajak RS Terapkan E-SEP
Kepala BJS Kesehatan Cabang Tigaraksa, Herman Indratmo mengatakan, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan semakin fokus pelayanan
TRIBUNTANGERANG.COM - Kepala BJS Kesehatan Cabang Tigaraksa, Herman Indratmo mengatakan, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan semakin fokus terhadap upaya peningkatan mutu layanan.
"Transformasi mutu layanan itu sangat penting dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN," ujarnya saat mengisi acara Startegi Implementasi Surat Eligibilitas Peserta Elektronik (E-SEP) pada pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) belum lama ini.
Selain itu, ia bilang masyarakat banyak mengharapkan lebih banyak peningkatan layanan kesehatan.
Baca juga: Tarif Baru di Faskes Dorong Peningkatan Kualitas Layanan JKN
"Dalam kesempatan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen tersebut melalui sistem digitalisasi dan simplifikasi pelayanan. Salah satunya dalam implementasi E-SEP melalui validasi fingerprint. Ditambah lagi, sistem fingerprint sudah berjalan di beberapa rumah sakit dan poli sehingga pengembangannya akan lebih mudah. Kedepan, seluruh poli akan mengimplementasikan E-SEP menggunakan fingerprint," katanya.
Ia menambahkan, lewat implementasi E-SEP akan mendukung perluasan antrean online di FKRTL untuk kemudahan pelayanan peserta JKN.
Lalu, standarisasi alur peserta sejak mendapatkan antrean online hingga validasi eligibilitas menggunakan fingerprint, mencegah penumpukan peserta di loket pendaftaran. Dan memudahkan petugas administrasi FKRTL.
Selain itu, perluasan implementasi E-SEP melalui validasi fingerprint bertujuan untuk simplifikasi pelayanan dan klaim dengan mengefesiensi waktu dan kertas (paperless).
"BPJS Kesehatan mengajak kepada seluruh mitra kerja, dalam kesempatan ini adalah FKRTL untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kepuasan layanan peserta JKN. Dalam hal ini implementasi E-SEP akan berdampak pada tiga hal, yaitu irit biaya, dimana pelayanan dengan E-SEP akan mengefisiensi tinta dan kertas. Kedua, pembayaran tepat dan cepat yang akan meminimalisir potensi fraud klaim JKN dan risiko berkas klaim hilang. Ketiga, proses pelayanan cepat. Pelayanan E-SEP melalui validasi fingerprint hanya membutuhkan waktu selama satu detik," ujarnya.
Lebih lanjut Herman bilang alur sinkronisasi dengan antrean online dan validasi fingerprint.
Setiap peserta yang berkunjung di FKRTL dan mendapatkan nomor antrean online melalui Mobile JKN akan mendapatkan notifikasi.
Apabila peserta memiliki riwayat rekaman fingerprint, maka peserta langsung menuju poli.
Sedangkan, bagi peserta yang belum memiliki rekaman akan diarahkan menuju loket pendaftaran FKRTL untuk melakukan perekaman fingerprint sebelum menuju ke poli atau unit pelayanan rawat jalan.
Sambut Baik Langka BPJS
Sedangkan, PIC Rumah Sakit Ciputra Hospital, dr. Erin Triana menyambut baik langkah BPJS Kesehatan dalam memperkuat sistem digitalisasi melalui implementasi E-SEP yang akan berdampak positif bagi banyak pihak, khususnya peserta JKN.
Erin menyebutkan jika Ciputra Hospital turut serta mendukung upaya transformasi mutu layanan yang digaungkan oleh BPJS Kesehatan di tahun 2023 ini.
Ia menilai bahwa ada efisiensi yang dihadirkan melalui implementasi E-SEP.
“Kami melihat dampak yang timbul dari implementasi E-SEP ini adalah efisiensi waktu dan biaya. Contohnya seperti penggunaan tinta dan kertas untuk mencetak SEP. Selain itu, hal ini sejalan dengan prosedur yang dijalankan di rumah sakit kami yaitu pengaplikasian sistem rekam medis berbasis digital, sehingga peningkatan mutu sudah pasti akan meningkat. Harapan kami kedepannya adalah proses administrasi sifatnya adalah paperless,” katanya.
Erin menambahkan jika simplifikasi alur pelayanan kesehatan akan memudahkan peserta dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan.
Baca juga: Terdaftar Puluhan Tahun, Sumirah Rasakan Peningkatan Kualitas JKN saat Berobat di Rumah Sakit
Dengan alur layanan yang lebih singkat, maka masyarakat tidak ragu untuk berobat saat kondisi sakit.
Hingga saat ini, Ciputra Hospital terus berupaya dalam mengedukasi peserta untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN, khususnya fitur antrean online.
Ia berharap melalui pemanfaatan ini dapat mengurai antrean di rumah sakit.
“Kami terus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN. Hal ini merupakan bentuk komitmen dari Ciputra Hospital dalam transparansi kepada peserta JKN, khususnya ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Di samping itu, fokus lainnya adalah penggunaan antrean online untuk mengurai antrean. Karena, kami melihat bahwa pemanfaatannya masih rendah yang menyebabkan peserta datang jam 6 pagi hanya untuk mengambil nomor antrean sementara loket pendaftaran belum dibuka,” tutur Erin.
Baca Berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.