Kisah Septi Tinggal di Tengah Hutan, Saban Hari Jalan 3 Kilometer untuk Berangkat ke Sekolah

Kisah bocah bernama Septi menjadi perhatian banyak orang pasalnya Septi tinggal di hutan yang jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Kisah bocah bernama Septi menjadi perhatian banyak orang pasalnya Septi tinggal di hutan yang jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Kisah bocah bernama Septi menjadi perhatian banyak orang.

Pasalnya Septi tinggal di hutan yang jauh dari keramaian dan pemukiman penduduk.

Selain itu, hutan yang tinggal Septi itu disebut-sebut angker dan menyeramkan.

Baca juga: Profil Kombes Pol Indra Darmawan Irianto, Dirlantas Polda Sumut Tutup Usia Selasa 30 Mei 2023

Tidak hanya itu, Septi harus berjalan kaki sejauh 3 kilomater menuju sekolah.

Siswi SD ini menghuni rumah orang tuanya di saat semua warga kampung sudah tak ada.

Kondisi kampung mati itu juga telah lama ditinggal warga dan hanya tersisa hutan angker.

Tetapi, bagi Septi hal itu tidak masalah selama dirinya masih bisa menjalani hari-hari dengan baik.

Sosok siswi SD yang nekat hidup sebatang kara di hutan angker itu adalah Septi.

Seperti kisah Septi menjadi sorotan karena berani.

Satu keluarga nekat tetap tinggal di Kampung Mati yang berada di tengah hutan.

Kampung yang dulunya dihuni banyak warga itu kini hanya menyisakan satu keluarga saja.

Ya, Sumiran bersama istri Sugiati dan putrinya bernama Septi nampaknya memilih tetap bertahan meski hanya mereka bertiga saja.

Lokasi kampung mati ini berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada wilayah tersebut ada sebuah kampung yang diberinama Kampung Suci yang lokasinya ditengah-tengah hutan.

Kampung Suci kini seperti kampung mati lantaran ditinggalkan penghuninya sejak beberapa tahun lalu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved