Pesawat Jatuh

Pesawatnya Jatuh di Amazon, Bayi 11 Bulan dan 3 Kakaknya Bertahan Hidup 40 Hari di Rimba Belantara

Empat bocah, termasuk bayi berusia 11 bulan bertahan hidup di hutan Amazon lebih dari sebulan.

|
Editor: Ign Prayoga
CNN
Empat bocah antara 11 bulan hingga 13 tahun korban pesawat jatuh bertahan hidup 40 hari di hutan Amazon, Kolombia. Keempat bocah itu ditemukan tim Angkatan Udara Kolombia yang diterjunkan ke lokasi sejak 1 Mei 2023. 

Kondisi mereka memang cukup memprihatinkan karena mengalami dehidrasi dan digigit serangga. Meski demikian, anak-anak itu cukup sehat.

Angkatan Udara Kolombia membagikan rekaman penyelamatan empat bocah dari belantara Amazon. Operasi penyelamatan yang sangat sukses itu berlangsung dalam cuaca yang buruk.

Presiden Gustavo Petro mengatakan bahwa penemuan anak-anak itu adalah keajaiban.

"Mereka sendirian, mereka jadi contoh kelangsungan hidup total yang akan tetap ada dalam sejarah," kata Petro seperti dilansir dari The Sun. 

"Anak-anak ini adalah anak-anak perdamaian dan anak-anak Kolombia," ujar Petro.

Dari hutan Amazon, Mucutuy bersaudara diangkut ambulans udara ke markas Komando Udara Angkutan Militer di Bogota pada Sabtu pagi.

“Kami berharap mereka dirawat di rumah sakit militer,” kata Menteri Pertahanan Kolombia, Ivan Velasquez, dikutip dari CNN.

Ivan juga memuji militer Kolombia dan masyarakat adat yang membantu menemukan keempat bocah tersebut.

Operasi pencarian Lesly dan tiga adiknya dilakukan oleh Angkata Udara Kolombia yang mengerahkan tiga helikopter.

Salah satu heli dilengkapi pengeras suara untuk mengeluarkan rekaman pesan dari nenek anak-anak itu dalam bahasa asli mereka Huitoto. Bunyi pesan itu meminta anak-anak tersebut berhenti bergerak di dalam hutan.

Pada satu titik, penyelamat menemukan beberapa barang anak-anak berikut tempat berlindung darurat dan makanan yang setengah dimakan.

Regu penolong juga menemukan gunting, sepatu, dan ikat rambut.

Mucutuy bersaudara adalah anak-anak dari komunitas adat Huitoto, yang dikenal hidup rukun dengan hutan belantara yang terpencil.

Mereka mengembangkan keterampilan dalam berburu, memancing, dan mengumpulkan bahan makanan. Kearifan lokal ini mungkin telah membantu anak-anak bertahan hidup.

Selama pencarian, para pemimpin Huitoto mengatakan bahwa mereka berharap anak-anak itu menggunakan pengetahuan tentang buah-buahan dan hutan agar mereka mendapat kesempatan untuk ditemukan dalam keadaan hidup.

Sedangkan Manuel Ranoque, ayah dari keempat anak itu berharap Lesly dan ketiga adiknya dapat bertahan hingga ditemukan tim penolong.

“Saya akan memberikan apa saja agar keluarga saya berada di sisi saya," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com  

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved