Deni, Pria Paruh Baya Bersyukur Seluruh Biaya Operasi Dijamin oleh BPJS Kesehatan
Seorang pensiunan perusahaan swasta, Deni (53) mengaku sangat terbantu adanya JKN. Sebab, biaya operasinya ditanggung jadi tidak perlu keluar rumah
TRIBUNTANGERANG.COM - Seorang pensiunan perusahaan swasta, Deni (53) mengaku sangat terbantu adanya JKN.
Sebab, biaya operasinya ditanggung jadi tidak perlu keluar rumah.
"Awalnya, saya sempat khawatir dengan biaya perawatan operasi untuk penyembuhan pada kaki akibat peradangan sendi di Rumah Sakit EMC Tangerang. Waktu itu saya ditangani oleh dokter orthopedia dan dokter hematologi mulai dari perawatan hingga menjelang waktu operasi. Tetapi dengan adanya Program JKN ini saya tidak merasa khawatir lagi. Saya langsung melengkapi beberapa berkas pendaftaran Kartu JKN atas nama saya sendiri," ujarnya saat ditemui di kantor Cabang Tigaraksa, belum lama ini.
Baca juga: Desa Sukamulya Turut Sukseskan Program JKN Lewat Inovasi Dewi Amor
Deni bersama istrinya hendak melakukan penaktifan kartu JKN dan mendaftarkan sebagai peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan hak kelas rawat kelas III.
Ia menceritakan, awalanya mengalami pembengkakan pada lutut dan tidak bisa berjalan sehingga harus dibantu alat bantu jalan.
Kala itu, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diperuntukan seluruh penduduk Indonesia tanpa memandang kalangan apapun.
Terbukti selama menggunakan layanan di rumah sakit ia merasakan sendiri manfaatnya.
Bapak dari tiga orang anak yang telah pensiun ini juga bilang bahwa seluruh keluarganya telah didaftarkan peserta JKN.
"Untuk memproteksi apabila sakit dan tidak memerlukan perawatan secara intensif oleh dokter di klinik maupun di rumah sakit," katanya.
Selain itu, selama perawatan maupun operasi ia merasa ditangani tim medis yang handal.
Jadi, sering dilakukan pengecekan terlebih dahulu melalui rontgen.
Deni bersyukur bahwa tindakan operasi dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala maupun penambahan biaya.
Selama perawatan tersebut ia merasa manfaat dari Program JKN yaitu tidak ada biaya yang dikeluarkan selama perawatan maupun biaya obat.
"Jika saya tidak menjadi peserta JKN, mungkin biaya yang saya keluarkan untuk pengobatan operasi pada kaki saya bisa mencapai biaya yang cukup fantastis yaitu sekitar tiga puluh juta rupiah. Belum lagi ditambah oleh biaya tidak terduga lainnya. Alhamdulillah, sudah dua tahun paska operasi, saya ada kesempatan untuk rutin kontrol dan berkonsultasi dengan dokter terkait kaki saya. Dokter juga mengarahkan untuk menjalani fisioterapi agar kondisi kaki saya semakin membaik. Terlebih lagi doker berpesan agar saya menghindari aktivitas berlebihan dan mengangkan beban yang berat," ujar Deni.
Deni beserta istri sangat bersyukur atas kehadiran Program JKN ditengah-tengah kehidupan keluarganya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.