Hari Bhayangkara

INW: Upaya Ditresnarkoba Gagalkan 428 kg Sabu dan 162 Ribu Ekstasi Jadi Kado Ultah Polri

Indonesia Narcotic Watch (INW) menilai pengungkapan kasus narkoba dalam jumlah besar ini menjadi salah satu kado HUT ke-77 Polri,

|
Editor: Ign Prayoga
Dok INW
Direktur Indonesia Narcotic Watch (INW), Budi Tanjung, mengingkatkan Polri untuk meningkatkan kulitas SDM untuk menghadapi peredaran narkoba. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Jaringan narkoba internasional yang berusaha mengirim ratusan kilogram sabu, berhasil digulung aparat Direktorat Narkoba Bareskrim Polri. 

Selama Juni 2023, Direktorat Narkoba Bareskrim Polri membongkar tiga kasus penyelundupan narkoba lewat Aceh, Riau, dan Bali.

Barang bukti yang diamankan dari tiga lokasi tersebut cukup fantastis yakni narkoba jenis sabu seberat 428 kilogram dan pil ektstasi sebanyak 162 ribu.

Dari serangkaian pengungkapan itu, polisi menahan 13 pelaku.

Indonesia Narcotic Watch (INW) menilai pengungkapan kasus narkoba dalam jumlah besar ini menjadi salah satu kado HUT ke-77 Polri, 1 Juli 2023.

"Prestasi jajaran Ditresnarkoba Bareskrim Polri ini layak menjadi kado ulang tahun Polri tahun ini," ujar Direktur Indonesia Narcotic Watch (INW), Budi Tanjung, dalam keterangan tertulis, Jumat (30/6/2023).

Meski prestasi Ditresnarkoba Polri tersebut dinilai layak menjadi kado ulang tahun Polri, namun pengungkapan ini juga sekaligus memunculkan keprihatinan mendalam.

Budi Tanjung menjelaskan, jika merujuk pada jumlah barang bukti narkoba yang berhasil disita dalam operasi selama bulan Juni 2023, hal itu mengindikasikan bahwa tingkat peredaran narkoba di Indonesia masih sangat tinggi.

Oleh karena itu, dalam rangka mempersempit ruang masuknya narkoba ke Indonesia, INW meminta Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo untuk malakukan sejumlah pembenahan dan peningkatan pada fungsi direktorat narkoba.

"Pengungkapan ini menjadi bukti nyata betapa kejahatan narkoba di Indonesia semakin mengerikan. Oleh karena itu, INW mendesak Kapolri untuk segera mengambil langkah-langkah ekstra serius," tutur Budi Tanjung.

Menurut Budi, langkah-langkah penting yang harus dilakukan Kapolri antara lain, meningkatkan teknologi security. Hal ini sangat penting mengingat teknologi yang digunakan para sindikat narkotika selalu lebih maju beberapa langkah dari teknologi yang dimiliki Polri.

"Polri perlu melakukan pembaruan teknologi security agar tidak kalah canggih dari teknologi yang digunakan para sindikat narkotika," katanya.

Selain itu, kwalitas serta kemampuan penguasaan teknologi anggota reserse narkoba juga perlu ditingkatkan seiring dengan makin canggihnya teknologi yang digunakan sindikat narkotika.

"Kwalitas SDM anggota satnarkoba di seluruh Indonesia juga harus ditingkatkan," tambah Budi.

Mengingat Indonesia masih menjadi pasar potensial perdagangan narkoba, sudah selayaknya Polri memperkuat kerja sama dengan sejumlah kepolisian negara lain.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved