Haru Juliana Tak Terbendung, JKN Bantu Ringankan Biaya Hemodialisa Sang Suami

Tidak terbayang kalau tanpa JKN, berapa banyak biaya yang dibutuhkan selama masa pengobatan. Mengingat saat ini kondisi ekonomi keluarganya yang mengalami penurunan setelah sang suami sudah tidak melanjutkan pekerjaannya.

Hal itu terjadi akibat prosedur cuci darah yang dilakukan selama dua kali dalam seminggu.

"Karena tidak memungkinkan perusahaan terus memberikan izin, akhirnya suami saya berhenti dari pekerjaannya. Dengan kondisi ekonomi yang menurun, tentunya biaya akan menjadi berat kalau tanpa JKN," kata Juliana.

"Saya tahu betul kebutuhan-kebutuhan kecil bagi pasien hemodialisa. Ada obat-obatan pendukung yang harganya cukup mahal untuk kebutuhan dalam sebulan. Beruntungnya, kami sekeluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN sehingga sangat meringankan biaya kebutuhan suami saya,” imbuh Juliana.

Juliana menyampaikan apresiasinya kepada BPJS Kesehatan yang telah menyelenggarakan Program JKN.

Program yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat dengan ekonomi sepertinya. Juliana sangat mengandalkan JKN, mengingat sang suami wajib menjalani prosedur cuci darah sebanyak dua kali dalam seminggu.

Selain itu, peserta dengan penyakit kronis membutuhkan serangkaian tindakan dan kebutuhan obat-obatan yang lebih banyak dibandingkan dengan peserta lainnya.

"Suami saya rutin melakukan pemeriksaan laboratorium setiap tanggal 20 untuk mengetahui apakah prosedur cuci darah yang ia jalani sudah efektif. Jangankan untuk biaya obat-obatan, setidaknya kalau kami pergi ke rumah sakit pasti butuh biaya," ungkap Juliana.

"Walaupun saya peserta mandiri, sama sekali tidak keberatan untuk membayar iuran secara rutin karena kami sadar akan manfaatnya. Bersyukur sekali JKN hadir menjadi harapan bagi keluarga kami dan buat jutaan masyarakat di luar sana terutama sesama pejuang hemodialisa," katanya.

"Saya berharap Program JKN terus memberikan kemudahan layanan bagi peserta dan meningkatkan kualitasnya," ujar Juliana.