Aktivis LGBT se-ASEAN Dikabarkan Lakukan Pertemuan di Jakarta, MUI Beri Peringatan ke Pemerintah

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Kabar mengenai adanya aktivis lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) se-ASEAN bakal digelar di Jakarta, menuai respon Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Meskipun kabar tersebut masih sebatas isu yang berkembang, namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap besar kepada Pemerintah untuk segera mengambil langkah untuk tidak memberikan izin kegiatan tersebut.

"MUI mengingatkan dan menghimbau pihak pemerintah agar jangan memperkenankan dan memberi izin terhadap penyelenggaran acara tersebut," ujar Wakil Ketua Umum MUI Anwar abbas dilansir Tribunnews.com, Selasa (11/7/2023).

Menurut Anwar Abbas, jika nantinya kabar tersebut benar adanya, tentunya Pemeritah harus tidak memberikan izin, sebab hal itu tentunya akan menjadi polekmik baru dan tentunya akan melanggar aturan sesuai dengan undang undang yanga ada.

Dimana dalam aturan yang telah ditetapkan oleh konstitusi, terutama pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara berdasar atas ketuhanan Yang Maha Esa.

Oleh karena itu sebagai konsekuensi logis dari pasal tersebut pemerintah tidak boleh memberi izin terhadap suatu kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai dari ajaran agama.

"Apalagi dari 6 agama yang diakui di negeri ini yaitu islam,kristen, katolik, hindu, budha dan konghucu tidak ada satupun dari agama-agama tersebut yang mentolerir praktek LGBT," terang dia.

Sebelumnya beredar informasi terkait kegiatan kumpul-kumpul itu bakal gelar di Jakarta pada 17-21 Juli 2023 di Jakarta pada laman instagram Arus Pelangi dan Asean Sogie Caucus, hanya saja unggahan tersebut telah dihapus.

Tertulis bahwa acara diorganisasi oleh ASEAN SOGIE Caucus, organisasi di bawah Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak 2021, bersama Arus Pelangi dan Forum Asia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com