Sejarah Jakarta: Tak Banyak Diketahui Banyak Orang Ternyata Ini Asal Usul Nama Tomang

Namun nama Tomang ternyata sudah ada sejak Indonesia belum merdeka. Saat ini kawasan Tomang masuk ke dalam Kecamatan Grogol Petamburan.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Joko Supriyanto
zoom-inlihat foto Sejarah Jakarta: Tak Banyak Diketahui Banyak Orang Ternyata Ini Asal Usul Nama Tomang
kompas.com
Gerbang Tol Tomang

Hal unik itu terlihat ketika pasangan mempelai belum saling mengenal karena mereka dijodohkan oleh orang tuanya.

Pada malam pengantin, pengantin laki-laki menegur istrinya dengan meletakkan uang sebesar 25 atau 50 sen di sebuah tempat kemudian dia harus menyingkir jauh-jauh sambil melirik apakah uang itu diambil atau tidak oleh pengantin wanita.

Jika diambil maka istrinya akan menyahut kalau ditegur. Tetapi kalau tidak, uangnya harus ditambah.

Waktu melamar pihak laki-laki juga mengirim mas kawin berupa selop, kain batik, cincin emas, tusuk konde, kancing baju dara mas berentengan, almari pakaian berkaca, toilet, dan tempat tidur.

Sedangkan kesenian yang ada di daerah Tomang-Jati Pulo antara lain Rebana Ketimpring untuk mengiringi arak-arakan pengantin perempuan, Lenong, Tanjidor, dan Cokek.

Kini kawasan Tomang sudah maju sedemikian pesat dan salah satu pusat Jakarta yang patut diperhitungkan.

Wilayah Tomang kini terkenal dengan jalan layang tinggi yang bertingkat.

Proyek jalan layang pertama kali dibangun di Jalan Raya Tomang, Jakarta Barat. Jalan layang itu dibangun 1972 dan selesai pada 1975.

Tidak jauh dari jalan layang tersebut, terdapat sebuah Mall megah dibangun bernama Mall Taman Anggrek.

Mall Taman Anggrek diresmikan pada 28 Agustus 1996. Di atasnya juga terdapat apartemen mewah bernama Apartemen Taman Anggrek.

Mal ini didirikan oleh Salimin Prawiro Sumarto, konglomerat asal Kebumen.

Saat awal berdiri, Mall Taman Anggrek sempat menjadi mal terbesar di Asia Tenggara.

Kemudian persis di samping Mall Taman Anggrek dibangun sebuah mall modern semi terbuka bernama Central Park dan Neo Soho.

Central Park dan Neo Soho dibuka September 2009. Bangunan ini didirikan di atas lahan seluas sekitar 125.000 meter persegi.

Dengan luas tersebut, tidak heran jika Central Park dinobatkan sebagai salah satu bangunan terbesar di dunia.

Pada tahun 2016, Kelurahan ini dihuni oleh 34.265 penduduk yang terbagi dari 16.949 laki-laki dan 16.801 perempuan dengan seks rasio 100,88 dan 11.756 kepala keluarga.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved