PPDB
SMAN 7 Kota Tangerang di Tengah Kawasan Pendidikan, Siswa Terdekat Berjarak 7 Meter dari Sekolah
Hasil PPDB jalur zonasi pada SMAN 7 Kota Tangerang mengundang keraguan karena siswa terdekat berjarak 7 meter dari sekolah.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Ign Prayoga
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Jadwal pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMA negeri di Provinsi Banten telah ditutup.
Setiap tahun, pelaksanaan PPDB kerap menimbulkan pertanyaan ataupun komplain dari masyarakat yang tidak berhasil mendaftarkan putra-putrinya ke SMA negeri.
Pasalnya, banyak orang tua siswa yang semula percaya diri anaknya akan berhasil masuk ke SMA negeri, namun nyatanya tidak diterima saat pengumuman tiba.
Berbagai keluhan pun disampaikan masyarakat akan teknis yang diterapkan dalam PPDB, khususnya jalur zonasi.
Jalur zonasi adalah jalur pendaftaran PPDB yang berdasarkan domisili sesuai wilayah yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Salah satu sekolah yang tengah menjadi perbincangan masyarakat terkait PPDB jalur zonasi ialah SMAN 7 Kota Tangerang yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan I, Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Berdasarkan penelusuran TribunTangerang.com pada Kamis (13/7/2023) di situs resmi PPDB Pemerintah Provinsi Banten, yakni ppdb.bantenprov.go.id, ditampilkan hasil penerimaan siswa jalur zonasi
Pada website tersebut, urutan pertama calon peserta didik yang jarak tempat tinggalnya paling dekat dengan SMAN 7 Kota Tangerang hanya berjarak 7 meter saja.
Sementara untuk sekolah ke dua terdekat ataupun peringkat dua jalur zonasi dari SMAN 7 Kota Tangerang terdapat rentang jarak yang cukup jauh, yakni 113 meter.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunTangerang.com, lokasi SMAN 7 Kota Tangerang berada di kawasan pendidikan dan perkantoran Cikokol. Lokasi tersebut berada di dekat sungai Cisadane.
Mulai dari yayasan pendidikan Yupentek, Dinas Ketenagakerjaan dan Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tangerang, Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), hingga Kantor BPJS Tangerang.
Setiap gedung ataupun kantor yang berada di sekeliling SMAN 7 Tangerang dipisahkan oleh sebuah jalan selebar 5 meter dan terdapat trotoar.

Jika menilik dari aplikasi Google Maps, radius sejauh 7 meter dari SMAN 7 Kota Tangerang hanya mencakup area tersebut.
Tidak terlihat adanya pemukiman ataupun rumah yang dijadikan tempat tinggal oleh masyarakat umum di sekitar SMAN 7 Kota Tangerang tersebut.
Diberitakan sebelumnya, selain jalur zonasi, SMAN 7 Kota Tangerang juga sempat dikeluhkan oleh masyarakat.
Pasalnya, anak-anak berbakat yang mendaftar SMAN tujuan melalui jalur prestasi mengungkapkan rasa kekecewaanya.
Salah seorang diantaranya ialah RD, pelajar lulusan SMP Negeri 17 Kota Tangerang, yang tidak diterima di SMAN 7 Kota Tangerang saat mendaftar PPDB lewat jalur prestasi.
Jalur prestasi yang didaftarkan RD pada PPDB SMAN Provinsi Banten adalah lewat jalur prestasi non akademik.
Pada jalur pendaftaran tersebut, RD melampirkan sertifikat dan piagam keberhasilannya menjadi Juara 2 Piala Wali Kota Tangerang
Namun naas, prestasi yang dibanggakannya tersebut masih belum mampu mengantarkannya mendapat SMAN yang diimpikan.
"PPDB kemarin saya daftar lewat jalur prestasi non akademik, karena saya punya sertifikat Juara 2 Piala Wali Kota Tangerang," ujar RD kepada TribunTangerang.com.
"Tapi ternyata meskipun saya bisa juara tingkat kota/kabupaten, tetap tidak bisa lulus SMA Negeri 7 Kota Tangerang yang saya impikan," imbuhnya.
Selain karena kebanggaannya memiliki sertifikat dan piagam, alasan lain RD mendaftar PPDB jalur prestasi ialah lantaran tidak mungkin menggunakan jalur zonasi.
Pasalnya, RD yang tinggal di kawasan Cimone, Karawaci, Kota Tangerang itu, terlalu jauh secara radius jarak tempat tinggal apabila mendaftar lewat jalur zonasi.
"Saya tinggal di Cimone, semua temen-temen saya yang satu angkatan emang enggak ada yang masuk SMA negeri sama sekali, bisa dibilang enggak punya sekolah," kata dia.
"Karena yang daftar lewat jalur zonasi sama sekali enggak ada yang lulus, makanya saya lewat jalur prestasi, eh ternyata enggak lulus juga," imbuhnya.
Menurutnya, dengan dilampirkannya sertifikat dan piagam runnir up Piala Wali Kota tersebut, ia telah mendapat keuntungan 10 poin.
Poin tersebut diberikan kepada tingkatan-tingkatan skala setiap perlombaan yang diikuti oleh para calon peserta didik.
"Padahal saya sudah dapet keuntungan 10 poin karena levelnya kejuaraan kota/kabupaten, tapi tetap kalah juga ternyata," ungkapnya.
Kini, RS pun mengaku pasrah apabila tidak dapat diterima untuk melanjutkan pendidikan tingkat SMA di sekolah impian.
Ia pun menyerahkan keputusan melanjutkan pendidikannya itu kepada orangtua, lantaran enggan membebani dengan biaya sekolah yang mahal.
"Sekarang belum tau saya sekolah dimana, paling nanti masuk swasta, cuma ya terserah orantua saya aja sekolah swasta yang mana," tuturnya.
"Sebenarnya maunya sekolah negeri biar enggak membebani orangtua dari segi biaya sekolah, tapi karena swasta ya saya pasrah aja enggak mau milih, takut bayaran sekolahnya mahal, kasihan orangtua," ucap RD. (m28)
Cara Cek Hasil Seleksi PPDB SMP Kota Tangerang Jalur Zonasi yang Diumumkan Malam Ini |
![]() |
---|
PPBD Jalur Afirmasi Selesai, Ini Tahapan Lain untuk Mendaftar SMP Negeri di Tangsel |
![]() |
---|
Pj Wali Kota Tangerang Minta Masyarakat Manfaatkan 5.327 Kursi Tersisa dalam PPDB SD Tahap Pertama |
![]() |
---|
DPRD Dorong Sekolah Swasta Gratis Agar Bisa jadi Solusi Siswa Tak Lolos PPDB di Jakarta |
![]() |
---|
PPDB Banten 2024 Jenjang SMA SMK Dibuka 19 Juni 2024, Cek Kuota dan Alur Pendaftaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.