Bunuh Muhammad Naufal Zidan, Altafasalya: Saya Meminta Maaf Sebesar-besarnya 

Mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini hanya bisa menundukkan kepala saat diperlihatkan di kantor polisi.

|
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Joko Supriyanto
TribunnewsDepok.com
AAB (23) pelaku pembunuhan mahasiswa UI saat dihadirkan di Mapolres Metro Depok pada Sabtu (5/8/2023). 

Dia mengungkapkan orang tua pasti tidak akan terima jika anaknya diperlakukan seperti ini.

"Saya yakin keluarga pelaku, kalau anaknya digituin juga, tidak akan terima," ucapnya.

Menurut Faiz, Naufal merupakan sosok anak yang baik baik.

"Anaknya baik. Salat lima waktu tidak pernah telat. Didikan orang tuanya soal salat lima waktu kencang," imbuhnya.

Tak hanya itu, Naufal juga selalu mennurut apa kata orang tua.

"Dia selalu melaporkan kegiatan hariannya di kampus di grup WhatsApp keluarga," jelas Faiz.

Faiz juga mengenal Naufal sebagai anak yang supel dan mudah bergaul.

"Dia mudah bergaul. Pelaku saja sudah dianggap abangnya sendiri. Makanya saya tidak habis pikir, kok tega ya sampai hati membunuh korban," tuturnya.

Faiz mengaku bertemu terakhir dengan korban saat dia masih berusia 3 tahun.

"Saya terakhir ketemu saat dia umur 3 tahun. Kita kan tinggal di Jakarta, dia di Probolinggo," ungkapnya.

Ketika mendengar Naufal masuk UI, lanjut Faiz, kita senang karena tidak semua orang bisa masuk UI.

"Teman-teman tahulah, tidak gampang masuk UI. Teman-teman sendiri kan bisa menilai," ujarnya.

Sebagai perwakilan dari pihak keluarga, Faiz berjanji akan mengawal kasus ini.

"Kami minta pelaku dihukum semaksimal mungkin sesuai pasal 340. Kami minta pelaku dihukum mati," tandas Faiz.

Ditemukan Dibawah Kasur

Halaman
1234
Sumber: Tribun depok
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved