4 Posko Pemuda Pancasila Diobrak-abrik Puluhan Orang, Diduga Terkait Kasus Pengeroyokan Anggota TNI

Empat posko Pemuda Pancasila (PP) di Semarang, Jateng, diobrak-abrik puluhan orang, baru-baru ini.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Ign Prayoga
Dok Polrestabes Semarang via Tribun Jateng
Posko Pemuda Pancasila (PP) di Ngaliyan, Semarang, Jateng, dirusak sekelompok orang pada Jumat (4/8/2023) dini hari. 

TRIBUNTANGERANG.COM, SEMARANG - Empat posko Pemuda Pancasila (PP) di Semarang, Jawa Tengah, diobrak-abrik puluhan orang, Jumat (4/8/2023).

Aksi perusakan posko-posko Pemuda Pancasila di Semarang diduga terkait video viral yang narasinya  menyatakan seorang anggota TNI dikeroyok sejumlah pemuda di sebuah perusahaan leasing, Kamis (3/8/2023).

Kasus perusakan posko PP mendapat perhatian besar dari aparat keamanan. Bahkan Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar meninjau posko Pemuda Pancasila yang jadi sasaran perusakan oleh sekelompok orang.

Ketegangan yang membuat suhu Kota Semarang bertambah panas bermula dari video viral di media sosial.

Video tersebut memperlihat aksi pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang berseragam ormas.

Mereka mengeroyok seorang pria yang disebut-sebut sebagai anggota TNI, Pratu Mar.

Pengeroyokan terhadap Pratu Mar terjadi di sebuah kantor leasing di Jalan Brigjen Katamso, Peterongan, Semarang Selatan.

Tidak diketahui apakah insiden tersebut ada hubungannya dengan masalah cicilan kredit kendaraan bermotor di perusahaan leasing itu.

Pengeroyokan itu terjadi pada Kamis (3/8/2023) siang.

Setelah video tersebut viral, muncul aksi perusakan terhadap empat posko Pemuda Pancasila di empat lokasi.

Dikutip dari Tribun Jateng, perusakan markas Pemuda Pancasila (PP) diduga buntut perkelahian antara anggota TNI dengan anggota ormas PP tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Baik pihak TNI dan kepolisian sedang melakukan penyelidikan terkait pengerusakan Markas PP.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar memberi perhatian besar terhadap kasus ini, Irwan juga  meninjau posko PP yang dirusak sekelompok orang.

Irwan Anwar membenarkan ada informasi tentang keributan yang diduga terjadi karena kesalahpahaman.

"Iya diduga kesalahpahaman," bebernya, Sabtu (5/8/2023).

Disinggung soal duduk perkara atas keributan itu, Kombes Irwan mengaku, masih akan melakukan penyelidikan. "Iya masih lidik dulu," katanya.

Terpisah, Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Andy Soelistyo menyebut, baru mengetahui kejadian tersebut.

Pihaknya berjanji bakal mengecek kebenaran informasi yang beredar di media sosial tersebut.

"Nanti kita cek," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun.

Tribun juga berusaha mengkonfirmasi ke pihak Pemuda Pancasila Kota Semarang terkait insiden tersebut.

Namun sejauhini belum ada tanggapan.

Perusakan empat posko Pemuda Pancasila (PP) dilakukan puluhan orang pada Jumat (4/8/2023) dini hari.

Dari empat lokasi tersebut, tiga di antaranya merupakan markas Pemuda Pancasila.

Para pelaku perusakan datang menggunakan 50-an sepeda motor tanpa pelat nomor.

Pola mereka sama, datang lalu melakukan pengerusakan.

Mereka turun dari motor tanpa melepas helm lalu melakukan pengrusakan seperti menghancurkan kursi, meja, kaca dan lainnya.

Tak hanya itu, mereka sempat melakukan penganiayaan dan perampasan handphone di eks Terminal Penggaron.

Akibat dari teror itu, tiga orang alami luka-luka dan satu handphone raib dirampas.

Empat posko PP yang jadi sasaran perusakan adalah posko PP di Pasar Buah Klitikan, Penggaron, kawasan karaoke di lapangan Penggaron.

Dua lokasi lainnya adalah posko PP di Pasar Sendiko, Wonodri, Semarang Selatan dan posko PP di Jalan Gatot Subroto, Ngaliyan.

Irwan menyatakan, pihaknya masih melakukan pengumpulan bukti-bukti, terutama untuk mengungkap kasus penganiayaan dan perampasan.

Sebab, dari peristiwa tersebut memakan tiga korban penganiayaan dan satu korban perampasan.

"Korban beratribut ormas hanya satu, sisanya pengunjung hiburan (karaoke)," kata Irwan Anwar.

Keterangan sementara dari para saksi di empat lokasi para pelaku sampai saat ini orang tak dikenal, tetapi memiliki ciri-ciri sama datang dalam jumlah berkelompok sekira 50-an sepeda motor.

"Mereka melakukan pengrusakan. Di Penggaron ada pembakaran. Di titik Ngaliyan dan Semarang Selatan juga pengrusakan pos," ujarnya.

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved