Kualitas Udara

Tips Sehat Ditengah Kondisi Memburuknya Kualitas Udara di Jakarta

Dinas Kesehatan DKI Jakarta membagi tips untuk menghadapi kualitas udara buruk di Jakarta yang akhir-akhir ini mengkhawatirkan.

|
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Joko Supriyanto
pixabay.com
Ilustrasi gangguan saluran pernafasan 

TRIBUNTANGERANG.COM - Kondisi kualitas udara di Jakarta beberapa akhir ini tengah menjadi sorotan.

Kualitas Udara di Jakarta dianggap tidak sehat bahkan bersandingan dengan beberapa kota di dunia.

Ditengah kabar kualitas udara yang tidak sehat ini, juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo.

Bahkan kini kebijakan work from home (WFH) akan kembali diterapkan bagi ASN.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama membagi tips untuk menghadapi kualitas udara buruk.

Pertama, dr Ngabila Salama memberikan diimbau ke masyarakat agar minum air putih dua sampai tiga liter perhari.

"Jangan banyak minum saat malam hari karena akan mengganggu tidur. Bagi agama muslim, setiap sebelum atau sesudah salat minum satu gelas," jelasnya melalui keterangan tertulis, Jumat (18/8/2023).

Baca juga: Ahok Sebut Pertamini Juga Ikut Penyumbang Buruknya Kualitas Udara Karena Jual Oktan Rendah

Menurut Ngabila, masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan harus lebih banyak minum dan tidak boleh menunggu haus.

Ia pun menyarankan masyarakat untuk hindari minuman manis seperti teh, kopi dan lainnya karena dapat memicu buang air kecil (BAK) lebih sering.

"Hindari aktivitas luar ruangan pada pukul 10.00 WIB-15.00 WIB karena polusi udara sedang tinggi-tingginya," jelasnya.

Namun, jika melakukan aktivitas di luar ruangan dianjurkan menggunakan sunscreen SPF 30 dioles merata, jaga asupan cairan dan pakai topi lebar atau payung.

"Kemudian juga disarankan pakai baju berwarna terang untuk memantulkan cahaya dan bahan yang nyaman, adem, ringan dan tipis," terangnya.

Tips terakhir adalah menghirup melakukan uap air panas dan bisa dilakukan di rumah menggunakan minyak kayu putih atau sejenisnya melancarkan pernapasan.

"Konsumsi suplemen vitamin C, D3 pengganti sinar matahari pagi, asam lemak omega," katanya. 

Kata Dokter

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved