Pemilu

Partai Gelora Ungkap Alasan Dukung Prabowo Dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq pun mengungkapkan alasan partainya mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon presiden di Pilpres 2024.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Joko Supriyanto
Wartakotalive.com
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Jajaran elite DPP Partai Gerindra melakukan pertemuan dengan jajaran DPN Partai Gelora di Media Center Partai Gelora, di Kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).

Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq pun mengungkapkan alasan partainya mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon presiden di Pilpres 2024, dibandingkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Hal tersebut disampaikan oleh Mahfudz usai melakukan pertemuan dengan elite Gerindra di Media Center Partai Gelora, di Kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2023).

"Pertama sebenarnya komunikasi dan kerjasama kami, terutama unsur pimpinan gelora dengan pak prabowo, terjalin sudah lama ya. Sudah saling kenal, sudah tahu cara kerja masing-masing sejak 2014 sebenarnya sampai sekarang,"ujar Mahfudz. 

Baca juga: Mahfuz Sidik: Partai Gelora Bertekad Jadi Kekuatan Lima Besar Perpolitikan Nasional di Pemilu 2024

Kedua, lanjut Mahfudz, terkait kesamaan visi dan cita-cita, menurutnya, partai gelora  visinya adalah bagaimana menjadikan Indonesia sebagai kekuatan dunia baru dengan istilah arah baru indonesia 5 besar dunia. 

"Dan sekarang kita pertajam lagi dengan indonesia menuju super power baru. itu bertemu dengan visi misi pak prabowo sejak pemilu lalu, indonesia macam asia dan sekarang dengan menyongsong indonesia emas 2045 sebagai kekuatan dumia baru juga," tutur Mahfudz. 

"Jadi kesamaan visi itulah yang sebenarmya mengikat, menyatukan, kami di gelora dan gerindra ini,"lamjut Mahfudz. 

Baca juga: Selain Airlangga Hartarto, Golkar Juga Tawarkan Sosok Ini Jadi Cawapres Prabowo Subianto

Selanjutnya, Mahfudz menambahkan, jika sosok bakal calon Wakil presiden (Bacawapres) diserahkan kepada Prabowo Subianto

"Prinsipnya adalah kami mendukung pak prabowo. Sebagai capres. Untuk urusan cawapres, itu kami pahami merupakan domain dari pak prabowo. Yang pastinya akan dikonsultasikan," pungkasnya. 

Cawapres Prabowo

Airlangga Hartarto memang tengah digadang-gadang menjadi opsi penawaran Partai Golkar sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Namun, langkah Golkar menawarkan kandidat nama itu masih dalam tahapan diskusi.

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Laksono menyatakan jika Partai Golkar masih terbuka lebar terkait nama pendamping Prabowo di Pilpres 2024.

Maka, kata dia tidak lagi terpaku pada sosok Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang maju dalam Pilpres, melainkan ada nama sosok lain termasuk Ridwan Kamil.

"Tidak, tidak. Gini, kita masih terus diskusi untuk kita mendapatkan posisi cawapres. Jadi kita memiliki sejumlah kader-kader, selain Pak Airlangga ada juga Pak Ridwan Kamil," kata Dave dikutip Tribunnews.com saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Terima Dukungan Golkar dan PAN, Prabowo Terharu dan Janji Tidak Akan Bikin Kecewa Partai Pendukung

Disampaikan oleh Dave Akbarshah Laksono, saat ini Partai Golkar masih berpegang teguh pada hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Dimana dalam Munas itu, memberikan mandat kepada Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar dapat menentukan siapa capres maupun cawapres dari Partai Golkar.

"Kita masih berpegang pada hasil Munas. Nah kalau misalnya nanti pembicaraannya itu bisa mengarah ke salah satu yang lain ya kita lihatlah perkembangan sejauh mana, dinamika masih berjalan," katanya.

Hanya saja anggota Komisi I DPR RI itu menyatakan terkait dengan penentuan cawapres untuk Prabowo nantinya akan dibahas oleh seluruh ketua umum parpol koalisi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Golkar, PKB, dan PAN Resmi Dukung Prabowo Jadi Capres 2024

Pasalnya, saat ini, Golkar tergabung dalam koalisi gemuk yang dihuni oleh PAN, PKB dan Gerindra.

 Sementara, seluruh partai rekan koalisi itu disebut bakal mengusung sosok untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto.

"Nah makanya ini kita masih pembahasan, kita belum bisa putuskan dulu sebelum kita bisa sepakat dalam pembahasannya," tukas dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrick merespons terkait siapa yang digadang layak maju sebagai pendamping Prabowo Subianto untuk menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Kata Lodewijk, penentuan cawapres untuk Prabowo itu nantinya akan dibahas dan diputuskan oleh para ketua umum parpol rekan koalisi.

Terlebih, dari partai politik yang tergabung dalam koalisi yakni PAN, Golkar dan PKB itu digadang memiliki figur masing-masing untuk dijadikan cawapres.

"Belum belum itukan masalah teknis yang perlu dibahas tentunya kalau kita berbicara sudah berkoalisi hal-hal seperti itu kan harus dibicarakan dengan para ketua umum yang bergabung dalam koalisi tersebut," kata Lodewijk saat ditemui awak media di Gedung DPR/MPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2023).

Wakil Ketua DPR RI itu juga menepis anggapan kalau dalam penentuan cawapres itu berada di tangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Anggapan itu muncul lantaran PKB merupakan satu dari tiga partai yang berkoalisi paling lama dengan Gerindra.

Terlebih, Cak Imin selalu didorong oleh seluruh kader PKB untuk masuk dalam kertas suara Pilpres mendatang.

Lagi-lagi kata Lodewijk, terkait penetapan cawapres itu berada di keputusan seluruh ketua umum partai koalisi.

"Nah ini kan baru wacana-wacana yang disampaikan itu keputusan partai masing-masing. tentunya untuk membicarakan fixnya bagaimana para ketua umum ini tentunya akan berbicara tentunya dengan Pak Prabowo," tukas Lodewijk.

Prabowo Senang dengan Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan tak menyesali keputusannya bergabung ke pemerintahan Jokowi.

Menteri Pertahanan itu optimis di bawah kepemimpinan Jokowi bisa menyejahterahkan masyarakat Tanah Air.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutannya persemian Rumah Pemenangan Relawan Prabowo Subianto yang dihadiri ratusan relawan pendukung Jokowi.

"Dan saya tidak menyesal sedikitpun keputusan saya, saya yakin keputusan saya benar dan Alhamdulillah Indonesia bersatu dan Indonesia sekarang kelihatannya kuat dan kita di ambang bangkit menuju Indonesia emas," jelas ucap Prabowo dalam sambutannya di Rumah Pemenangan Relawan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/8/2023).

"Karena sejak awal saya berkeyakinan walaupun saya bersaing, melawan Jokowi saya bersaing, bersaing dengan semangat, bersaing dengan tegas, tapi bersaing sebagai saudara, bersaing sebagai kawan seperjuangan," tambah dia.

Baca juga: Anomali Gerindra Tangsel, Suara yang Diraih Partai Hanya Sepertiga Pemilih Prabowo

Baca juga: Di Hadapan Pengurus Gerindra se-Tangerang Raya, Prabowo Ungkap Kriteria Pendamping pada Pilpres 2024

Baca juga: Terima Dukungan Golkar dan PAN, Prabowo Terharu dan Janji Tidak Akan Bikin Kecewa Partai Pendukung

Dia mengisahkan soal keputusannya bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Awalnya, kata dia, Indonesia berpeluang menjadi negara besar ke-4 di dunia pada 2045-2050. 

Meski demikian, ia mengingatkan hal itu bisa tercapai jika masyarakat Indonesia bersatu.

"Kita akan menjadi negara ke-4 terbesar di dunia, tetapi syaratnya, syaratnya adalah kita harus bersatu, bangsa Indonesia harus bersatu dan terutama para pemimpinnya harus mencontoh, kita harus bisa bekerja sama,"ucap Prabowo.

"Hari ini telah ditunjukkan oleh Pak Joko Widodo, pada tahun 2019 beliau menang tetapi beliau langsung mengajak saya, rival yang beliau kalahkan diajak untuk bersatu demi kepentingan bangsa yang kita cintai, demi kepentingan rakyat Indonesia," ungkap dia. 

(Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra/TribunTangerang.com)

 

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved