Dinkes Kota Cilegon Ungkap Ada 10.146 Kasus ISPA pada Balita Sepanjang Januari-Juni 2023
Sejak Januari 2023 hingga Juni 2023, kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Cilegon tercatat ada 17.382 kasus, Didominasi Balita.
TRIBUNTANGERANG.COM - Sejak Januari 2023 hingga Juni 2023, kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Cilegon tercatat ada 17.382 kasus.
Dari 17.382 kasus ISPA di Kota Cilegon itu ternyata didominasi usia dibawah lima tahun kebawah.
Tentu dengan catatan ini, menjadi kewaspadaan bersama baik pemerintah maupun juga bagi para orang tua.
Apalagi, akhir-akhir ini kualitas udara di musim kemarau sedang menjadi sorotan.
Puluhan kasus ISPA yang menginfeksi pada balita ini juga disampaikan Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Cilegon dr. Febri Naldo.
Baca juga: Kasus ISPA di Tangsel Meningkat 20 Persen Dibandingkan Tahun Lalu, Faktor Polusi?
Dirinya menyebut jika dari 17.382 kasus ISPA itu, 10.146 kasus diantaranya diderita oleh balita usai dibawah lima tahun
Febri menjelaskan, kasus ISPA di Kota Cilegon terbagi dua ada pneumoniae dan bukan pneumonia.
"Yang pneumonia di bawah 5 tahun ada 1.671 orang dan di atas 5 tahun ada 2.207, sementara yang bukan pneumonia di bawah 5 tahun ada 8.475 orang, dan di atas 5 tahun ada 5.029 orang," ujarnya saat ditemui di kantornya, Rabu (23/8/2023).
Febri menyebut bahwa dari jumlah itu, kasus ISPA paling banyak ditemukan di Puskesmas Pulomerak, Citangkil 1 dan Cibeber.
Kasus pneumoniae di bawah usia 5 tahun paling banyak di Pulomerak ada 430 kasus, Cibeber ada 321 kasus dan Citangkil 1 ada 253 kasus.
Sementara pneumoniae di atas usia 5 tahun, paling banyak di Cibeber ada 670 kasus, Citangkil 1 ada 395 kasus dan Purwakarta ada 298 kasus.
Baca juga: Waspada Ini Catatan Kasus ISPA di Jakarta dan Tangerang, Polusi Udara?
Jika ditotal secara keseluruhan, kasus ISPA paling banyak di Cilegon baik itu pneumoniae atau bukan pneumoniae.
Peringkat pertama berada di Puskesmas Citangkil 1 sebanyak 3.328 kasus, kemudian di Pulomerak 3.274 kasus dan Cibeber 2.750 kasus.
Febri menjelaskan bahwa ISPA merupakan salah satu penyakit yang berbahaya.
Baik itu dialami oleh penderita pneumoniae yang usianya di bawah 5 tahun ataupun di atas 5 tahun.
Namun tingkat bahaya nya, kata dia, memiliki tingkat yang berbeda-beda.
"Sebetulnya bahaya semua, tapi tergantung apakah dia pneumoniae berat atau tidak," katanya.
Sementara faktor yang menyebabkan penyakit ISPA, lanjut Febri, yaitu salah satunya diakibatkan karena infeksi bakteri.
Selain itu, faktor udara atau polusi udara juga menjadi penyebab terjadinya ISPA.
"Jadi sebetulnya ISPA itu infeksi akibat bakteri, kondisi udara itu mungkin faktor resiko tinggi juga, tapi tidak terlalu menimbulkan infeksi saluran pernafasan akut," ungkapnya.
Baca juga: WASPADA Dinkes Catat Ada Ribuan Kasus ISPA Sejak Januari 2023 di Tangerang Selatan
Meski saat ini di sejumlah daerah mengalami dampak El Nino, akibat cuaca kemarau yang berkepanjangan.
Namun Febri menyebut bahwa kondisi di Cilegon tidak terlalu berdampak.
"Kalau untuk di kota Cilegon, kita tidak terlalu berdampak, namun masyarakat tetap kalau keluar rumah disarankan pakai masker, karena kalau musim kemarau berdebu apalagi adanya polusi udara," ungkapnya.
Jika dibandingkan dengan data tahun sebelumnya, jumlah kasus ISPA di Kota Cilegon saat ini tidak terlalu banyak.
Sebab jika dilihat dari tahun 2022, jumlah kasus ISPA berjumlah sebanyak 129.626 orang.
Jumlah itu di antaranya yang pneumoniae berjumlah 64.313 orang dan bukan pneumoniae berjumlah 65.313 orang.
Kemudian untuk mencegah penyakit ISPA pada fenomena El Nino ini, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya.
Salah satunya memberikan imbauan kepada seluruh puskesmas untuk melakukan sosialisasi informasi kepada masyarakat.
"Untuk mengimbau, kalau keluar rumah pakai masker, imunisasi dasar harus lengkap, menjaga pola hidup sehat, asupan gizi, pola makan dan istirahat yang cukup," ucapnya.
Dokter Buka-bukaan Jelaskan Penyebab Meninggalnya Raya, Ternyata Bukan karena Cacingan |
![]() |
---|
300 Warga Kabupaten Tangerang Terpapar ISPA Setiap Bulan, Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Rumitnya Urus BPJS untuk Raya Balita Asal Sukabumi yang Meninggal karena Tubuhnya Digerogoti Cacing |
![]() |
---|
Balita Raya Warga Sukabumi Meninggal Cacingan, Cacing Keluar dari Mulut dan Hidung, KDM Kecewa Berat |
![]() |
---|
Balita Tewas di Ciputat Ternyata Dihabisi Orang Tua, Keduanya Ditetapkan Sebagai Tersangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.