Waspada Ini Catatan Kasus ISPA di Jakarta dan Tangerang, Polusi Udara?
kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang terjadi di Jakarta dan Tangerang menjadi kewaspadan kita bersama ketika keluar rumah.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Joko Supriyanto
TRIBUNTANGERANG.COM - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat ada sekitar 100.000 warga setempat yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Meski demikian, Dinkes memastikan bahwa kejadian itu bukan karena polusi udara yang saat ini ramai diperbincangkan.
"(ISPA) lebih pengaruh ke (perubahan) iklim," ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama pada Selasa (15/8/2023).
Ngabila mengatakan, dampak polusi udara biasanya lebih banyak mengarah ke penyakit kronis atau penyakit tidak menular. Mulai dari radang paru, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma dan penyakit sirkulasi darah seperti hipertensi dan jantung.
"Oleh karena itu untuk mengantisipasi sebaiknya kalau keluar dari ruangan tertutup menuju ruangan terbuka menggunakan masker. Selama musim pancaroba ini, jaga imunitas kita tetap baik dengan makan yang cukup dan bergizi juga berolahraga," katanya.
Baca juga: Pencemaran Batu Bara di Marunda, Warga yang Terdampak ISPA Meningkat Sejak Oktober 2021
Berdasarkan data yang dia punya, kasus ISPA DKI Jakarta dari Januari sampai Juni berada di kisaran 100.000 kasus. Rinciannya, Januari ada 102.609 kasus; Februari 104.638 kasus; Maret 119.734 kasus; April 109.705 kasus; Mei 99.130 kasus dan Juni 102.475 kasus.
"Tidak ada kenaikan kasus ISPA yang bermakna sejak bulan April sampai Juli 2023," ucapnya.
Baca juga: Seberapa Buruk Kualitas Udara di Jabodetabek Hingga Membuat Jokowi Batuk 4 Minggu
Menurut dia, kasus ISPA polanya kan sama dari tahun ke tahun. Nantinya akan mulai meningkat pada September dan berada di puncak pada Oktober-November.
“Dan mulai kembali turun sesudah bulan Maret. Hanya 0,9 persen warga DKI Jakarta terkena batuk pilek ISPA/pneumonia setiap bulannya atau rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk,” ungkapnya.
ISPA Tangerang
Warga Tangerang Selatan perlu waspada akan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Umumnya ISPA menjadi ancaman ketika memasuki musim kemarau.
Penyakit ini sering muncul pada musim pancaroba akibat sirkulasi virus di udara yang meningkat.
Selain itu, perubahan udara dari panas ke dingin seringkali memperlemah daya tahan tubuh, sehingga menjadi lebih rentan terhadap penyakit ini.
Baca juga: Legislator Fraksi PSI Desak Pemerintah DKI Jatuhkan Sanksi Tegas kepada KCN Buntut Polusi Udara
Di Kota Tangerang Selatan sendiri sejak Januari 2023 tercatat sudah ada puluhan ribu kasus ISPA yang terjadi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar dalam keterangannya menyebut penyakit ISPA merupakan penyakit yang sering disebut sebagai salah satu penyakit dari 10 penyakit teratas.
ISPA Jadi 10 Besar Penyakit Serius di Kabupaten Tangerang, Dinkes Ungkap Fakta Ini |
![]() |
---|
Kasus DBD di DKI Jakarta Naik, Dinkes DKI Imbau Warga Lakukan Pencegahan |
![]() |
---|
Ditengah Kasus Covid-19 Naik, Dinkes DKI Bakal Terapkan Vaksinasi Berbayar Mulai 2024 |
![]() |
---|
Dinkes DKI Jakarta Siagakan Petugas Medis Saat Malam Tahun Baru di Sudirman-Thamrin |
![]() |
---|
Tiga Pemicu Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Meningkat Jelang Nataru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.