Konflik Rempang
Manuskrip Belanda yang Diunggah Ustaz Abdul Somad Buktikan Sejarah Pulau Rempang Sebenarnya
Ustaz Abdul Somad juga menggungah Manuskrip Belanda yang menunjukan jika Warga Rempang bukan warga pendatang.
TRIBUNTANGERANG.COM - Ustaz Abdul Somad selalu lantang memberikan dukungan kepada warga Rempang Batam terkait polemik yang terjadi.
Baru-baru ini Ustaz Abdul Somad juga menggungah Manuskrip Belanda yang menunjukan jika Warga Rempang bukan warga pendatang.
Hal ini juga memperkuat apa yang sebelumnya ia sampaikan jika Pulau Rempang merupakan keturuan para prajurit melayu.
Apa yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad merupakan bentuk dukungannya kepada warga Rempang, Batam terkait rencana Pemerintah untuk merelokasi warga Rempang demi proyek strategis.
Hanya saja, warga Rempang enggan untuk direlokasi demi proyek itu, walaupun rencananya pada 28 September 2023 Pulau Rempang harus dikosongkan.
Dalam unggahnya di akun istagram pribadinya, jika Manuskrip tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda dari tahun 1642
"Manuskrip lama yang tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda dari tahun 1642. Pulau Rempang sudah tercatat berpenduduk Bangsa Melayu, Mereka bukti sejarah yang kokoh di Pulau Rempang," tulis Ustaz Abdul Somad dalam unggahannya beberapa waktu lalu.
Dalam 'Jurnal Kepulauan Hindia' karya Newbold tahun 1849 berjudul 'Aku di Malaka', disebutkan masyarakat di Pulau Rempang serupa dengan penduduk di wilayah Kesultanan Djohor atau Malaysia saat ini.
Dalam Memorandum Gubernur pertama Malaka, Johan van Twist, setelah menyerahkan pemerintahan kepada Jeremias van Vlicth pada tahun 1642, Newbold menemukan sejumlah tentang warga asli Pulau Rempang.
Warga Pulau Rempang disebutkan sebagai suku asli di sana.
Mereka digambarkan tinggal di sekitar sungai dan pegunungan di daerah Nanningh dan Moar yang hidup dengan berkebun dan beternak hewan.
Baca juga: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Cak Imin Beri Tanggapan Terkait Konflik Rempang
Baca juga: Emak-emak di Rempang Batam Kecewa dengan Sikap Menteri Bahlil: Kami Tak Mau Digusur Pak
"Manuskrip lama yang tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda dari tahun 1642," tulis Ustaz.
"Pulau Rempang sudah tercatat berpenduduk Bangsa Melayu, Mereka bukti sejarah yang kokoh di Pulau Rempang," jelasnya.
Mereka sepakat dengan UAS untuk mendukung warga Rempang mempertahankan tanah kelahiran mereka.
Berikut Manuskrip lama yang tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda dari tahun 1642:
Sidang Perdana Aksi Bela Rempang Digelar Besok, Ada 35 Warga Satu Berstatus Pelajar |
![]() |
---|
Konflik di Pulau Rempang Dituding Ada Keterlibatan Negara Lain, Bahlil: Saya Tahu |
![]() |
---|
Komnas HAM Sesalkan Aparat Gunakan Gas Air Mata Akibatkan Bayi Sesak Nafas Saat Bentrokan di Rempang |
![]() |
---|
Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Cak Imin Beri Tanggapan Terkait Konflik Rempang |
![]() |
---|
Pernyataan Panglima TNI Soal Piting Warga Rempang Dikecam Panglima Pajaji, Yudo Margono Minta Maaf |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.