Pemilu 2024

13 Petugas KPPS Dilaporkan Gugur Selama Pemilu, Kemenkes Tunggu Verifikasi Dinas Kesehatan Setempat

Sebanyak 13 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dilaporkan gugur selama pemilu 2024

Editor: Ign Prayoga
Tribuntangerang.com/Gilbert
Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono (kedua kanan) bersama jajaran Forkopimda datang ke rumah anggota KPPS yang meninggal dunia di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (15/2/2024). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Sebanyak 13 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dilaporkan gugur selama pemilu 2024.

Namun data ini belum terverifikasi secara utuh.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, menegaskan pihaknya menunggu verifikasi dinas kesehatan setempat.

"Ada laporan 13 kematian tapi masih proses verifikasi dinkes setempat," kata Nadia saat dihubungi Tribun, Kamis (15/2/2024).

Di sisi lain, Kemenkes mengungkap laporan petugas KPPS yang jatuh sakit pada kurun waktu 10-13 Februari 2024.

Siti Nadia menjelaskan, pihaknya mencatat petugas KPPS yang mengeluh sakit dan mendatangi fasilitas kesehatan.

"Kalau kelelahan tidak ada data. Hanya mereka yang kemudian datang ke fasilitas kesehatan karena ada keluhan sakit dan sebagainya, ada datanya," kata Nadia.

Lebih lanjut, Nadia menjabarkan keluhan apa saja yang dilaporkan dan diverifikasi oleh dinas kesehatan (dinkes) setempat.

Untuk morbiditas terlapor dari pasien petugas pemilu di antaranya 28 pasien dengan hipertensi, 18 pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), 17 pasien Nasofaringitis, 15 pasien Myalgia dan 9 pasien Dispepsia.

Sedangkan untuk status pasien, sebanyak 140 orang melakukan rawat jalan, dan 6 orang melakukan rawat inap.

Nadia mengatakan sekitar 15 persen dari petugas KPPS berusia di atas 55 tahun.

Padahal salah satu syarat menjadi petugas KPPS yakni usia maksimal 55 tahun.

"Masih ada sekitar 15 persen petugas yang berusia lebih dari 55 tahun dikarenakan memang terbatasnya orang yang berkenan menjadi petugas KPPS. Selain itu masih ada yang memiliki penyakit komorbid, tetapi tidak terkontrol," kata Nadia.

Lebih jauh Nadia menjelaskan beberapa daerah yang melaporkan adanya petugas KPPS yang meninggal dunia di antaranya, Tangerang, Jakarta, Magetan, Wonosobo serta Brebes.

Kementerian Kesehatan RI sebenarnya juga sudah melakukan imbauan gaya hidup sehat kepada KPPS.

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kementerian Kesehatan dr. Nida Rohmawati mengatakan petugas KPPS wajib membatasi konsumsi kafein, minuman manis dan alkohol.

"Dianjurkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan minuman manis serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman berenergi," ujar dr Nida.

Tubuh yang metabolismenya sudah lelah, ditambah minuman berenergi malah memaksa tubuh untuk bekerja terlalu keras di luar tugasnya.

"Digenjot lagi dan iya tubuhnya jadi terpaksa tidak kelelahan lagi. Minum alkohol tidak dianjurkan serta kurangi minuman manis, kopinya boleh 2 cangkir sehari nggak usah lebih-lebih,” imbaunya.

Tips sehat lain menjaga kesehatan bagi anggota KPPS cukup dengan menerapkan 4C. Yakni cukup tidur, cukup minum, cukup makan, dan cukup olahraga.

“C yang pertama adalah cukup tidur minimal 6-8 jam sehari. C yang kedua cukup minum 6-8 gelas setiap hari karena dehidrasi kekurangan minum itu menjadi faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian," tambahnya.

Sedangkan C yang ketiga cukup makan jangan hanya makan snack tapi lupa makan. "C yang keempat adalah cukup olahraga, minimal olahraga 30 menit sehari,”tutupnya. (Tribun Network/ais/wly)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com  

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved