Ramadan

BMKG dan BRIN: Awal Puasa Diprediksi Berbeda, Namun Idul Fitri Jatuh di Tanggal yang Sama

BMKG memprediksi awal bulan Ramadan 1445 H di Indonesia berpotensi berbeda.

Penulis: Rusna Djanur Buana | Editor: Ign Prayoga
Tribun Tangerang/Angga Bhagya Nugraha
Ilustrasi pemantauan hilal. Pemantauan bulan sabit pertama ini untuk mengetahui awal pelaksanaan ibadah Ramadhan. 

Sementara itu, Muhammadiyah turut menetapkan, 1 Syawal 1445 Hijriah atau hari raya Idul Fitri 2024 di wilayah Indonesia akan jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Ramadhan 1445 H menurut pemerintah

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan 1 Ramadhan 1445 H melalui pemantauan hilal dan sidang isbat pada Minggu, 10 Maret 2024.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Adib menyampaikan, pelaksanaan sidang isbat awal Ramadhan bertepatan dengan 29 Syakban 1445 H.

"Kami memutuskan akan menggelar rukyatul hilal (pengamatan hilal) di 134 lokasi di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya, Selasa (20/2/2024).

Menurut Adib, sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1445 H digelar dengan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil hisab atau perhitungan secara astronomis.

Informasi awal tersebut kemudian dikonfirmasi dengan temuan di lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.

Secara hisab, kata Adib, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadhan jatuh pada Minggu (10/3/2024) atau 29 Syakban 1445 H.

"Pada hari rukyat, 29 Syakban 1445 H, tinggi hilal pada saat Matahari terbenam di seluruh wilayah Indonesia berkisar antara minus 0 derajat 20 menit 1,2 detik sampai 0 derajat 52 menit 5,4 detik dengan sudut elongasi antara 2 derajat 14 menit 46,8 detik sampai 2 derajat 41 menit 50,4 detik," paparnya.

Pelaksanaan sidang isbat sendiri akan terbagi menjadi tiga tahap, yakni pemaparan posisi hilal, pelaksanaan sidang isbat, serta konferensi pers hasil sidang penetapan.

Prediksi BRIN

Di sisi lain, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memprediksi 1 Ramadhan 1444 H atau awal puasa 2024 menurut pemerintah akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan, perbedaan kriteria antara pemerintah dengan PP Muhammadiyah menghasilkan penetapan awal Ramadhan 1445 H yang berbeda.

Menurut Thomas, pada 10 Maret 2024 petang, posisi Bulan di wilayah Asia Tenggara belum memenuhi kriteria baru MABIMS.

"Maka awal Ramadhan 1445 pada keesokan harinya, 12 Maret 2024," jelas Thomas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved