Kecelakaan di Tol Japek

Sopir Bus Primajasa Dipulangkan Pasca Diperiksa Terkait Kecelakaan Maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek

Sopir bus Primajasa yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 telah diizinkan pulang setelah diperiksa polisi.

Editor: Joko Supriyanto
Istimewa
Sopir Bus Primajasa, Heri menghubungi anggota keluarganya pascakecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang pada Selasa (9/4/2024). 

TRIBUNTANGERANG.COM - Sopir bus Primajasa yang terlibat kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 sempat menjadi perhatian publik.

Heri, Sopir bus Primajasa bahkan ikut diperiksa polisi atas insiden yang menewaskan 12 orang tersebut.

Banyak publik yang sempat berfikir jika Sopir bus Primajasa akan dilakukan penahanan, namun muncul video detik-detik kecelakaan itu terjadi.

Dimana mobil Grand Max keluar jalur contraflow, hingga menabrak bus Primajasa yang dikemudikan oleh Heri, mobil tersebut terbakar hingga menewaskan 12 orang.

Bus Primajasa merupakan satu dari 3 kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan contraflow maut di Tol Japek KM 58.

Sementara Kenek dan seorang penumpang bus rute Bandung-Jakarta juga mengalami luka berat akibat kecelakaan itu.

Baca juga: Cerita Sopir Bus Primajasa Detik-detik Kecelakaan Maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58

Heri saat kecelakaan terjadi sempat membantu evakuasi korban. Setelah itu, dia dibawa ke Polres Karawang untuk diminta keterangan.

Sempat terjadi percakapan pilu antara Heru dan sang anak pascakecelakaan maut di tol tersebut. 

Percakapan Heru viral pria bernama Mahardika Utama menceritakannya di media sosial Facebook.

Ia bercerita bahwa sopir yang sudah terlihat sepuh itu memberikan secarik kertas berisi nomor telepon. 

"Tolong bapa isiin data ke nomor ini sekarang," ujarnya lirih kepadanya. 

Baca juga: Kakak Adik Warga Cilebut Jadi Korban Tewas Gran Max Terbakar Km 58, SMAIT Insantama Bogor Berduka

Ternyata, itu nomor ponsel Heri. 

Mahardika, mencoba membantu Heri semampunya. 

Pasalnya, jurnalis TV tersebut harus menyiarkan informasi pascakecelakaan tersebut. 

"Di tengah hiruk pikuk breaking news, saya berusaha bantu pak Heri sebisanya. Enggak lama kemudian Pak Heri keluar dari ambulans sambil buru-buru menghubungi seseorang di ujung telepon," ceritanya. 

Ia sepertinya menghubungi anggota keluarga untuk memberitahukan mengenai peristiwa kecelakaan yang menimpanya. 

"De, hampura Bapak ditahan di Polres Karawang. Kasih tahu mamah," katanya dengan suara bergetar. 

Cerita Heri Detik-detik Kecelakaan

Heri sopir bus Primajasa yang terlibat kecelakaan menceritakan awal kronologis kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Heri mengatakan, kejadian itu bermula ketika mengendarai bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta.

Ketika itu jalur Bandung arah Jakarta tengah dilakukan contraflow dua lajur yang digunakan pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa.

Sesampainya di kilometer 58, Heri kaget dengan tiba-tiba ada kendaraan Grandmax di jalur contraflow langsung menghadapnya dan menabrak bagian depan bus.

"Terus tiba-tiba ada Grandmax menghindari dan menabrak bagian depan keluar dari jalur contra flow," kata Henri di lokasi kejadian pada Senin (8/4/2024).

Ketika itu, dia langsung menghindar ke arah kiri dan menabrak kendaraan lainnya. Sehingga bus alami kerusakan bagian depan mobil dan juga bodi kiri mobil.

"Saya coba menghindari ke kiri, Lalu dibagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," singkat Heri.

Baca juga: Contraflow di Tol Jakarta-Cikampek Memakan Korban, Kapolri: Kami akan Terus Evaluasi

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengungkapkan belum bisa memastikan jumlah korban meninggal kecelakaan beruntun di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang pada Senin (8/4/2024).

"Kita belum tahu jumlah korbannya berapa tapi dibawa ke RSUD Karawang kita dibawa 12 kantong," kata Aan di lokasi kejadian pada Senin (8/4/2024).

Kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan, yakni Grandmax serta Daihatsu Terios dan bus Primajasa. Dua minibus hangus terbakar dan bus alami sejumlah kerusakan.

Sementara itu, korban luka sebanyak dua orang, satu luka ringan penumpang Terios dan luka berat kernet bus Primajasa.

"Dari kendaraan lainnya, satu luka ringan dan satu luka berat. Jumlah korban meninggal belum tahu berapa tapi dibawa ke rsud kita dibawa 12 kantong," beber dia.

Untuk kronologi pasti kejadian kecelakaan, Aan belum bisa menjelaskannya. Karena kepolisian masih melakukan penyelidikan dam fokus dalam upaya penanganan kendaraan dan korban.

Aan mengimbau agar para pemudik selalu memastikan kondisi tubuhnya dalam keadaan prima. Dan termasuk kondisi kendaraannya. Jika kondisi lelah dipersilahkan untuk beristirahat.

"Kalau lelah silahkan berhenti jangan memaksa. Tolong para pemudik untuk tetap memperhatikan kesehatan, berhenti ketika sudah lelah, mobil ini situasi normal 4 jam ini harus sudah istirahat,"katanya. 

(Tribuntangerang.com/TribunJakarta.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved