Sampah Libur Lebaran Picu Masalah, Mizan Tutup Akses Jalan ke TPS Sementara di Kompleks Depkeu

Gunungan sampah muncul di Jalan Jayawijaya, Kompleks Depkeu, Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (14/4/2024).

Penulis: | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Joseph Wesly
Sampah menumpuk di Jalan Jayawijaya, Komplek Departemen Keuangan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (14/4/2024). Sampah tak terangkut ini dikeluhkan warga yang rumahnya dekat tempat penampungan sampah. 

Laporan Kontributor TribunTangerang, Joseph Wesly

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Gunungan sampah muncul di Jalan Jayawijaya, Kompleks Departemen Keuangan (Depkeu), Kelurahan Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (15/4/2024).

Di lokasi tersebut ada tempat pembuangan sampah (TPS) sementara. Sampah menumpuk diduga karena petugas kebersihan masih libur.

Warga yang rumahnya berbatasan dengan TPS sementara Kompleks Depkeu, Mizan mengaku kesal dengan gunungan sampah yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumahnya.

TPS sementara yang berada di ujung jalan buntu itu sebenarnya diperuntukkan bagi warga komplek Departemen Keuangan.

Namun ada saja warga dari luar wilayah yang membuang sampah di TPS sementara tersebut.

Ketidakhadiran petugas kebersihan selama libur Idulfitri 2024, diduga jadi penyebab sampah meluber hingga sampai ke dekat rumah Mizan.

Tumpukan sampah, katanya, sudah terjadi selama 11 hari.

"Banyak warga di luar Kelurahan Karang Tengah yang membuang sampah di sini sehingga menggunung. Mungkin petugas sampah libur," katanya.

Untuk mencegah volume sampah yang menumpuk, Mizan melarang warga membuang sampah di lokasi tersebut. Bahkan warga kompleks Depkeu juga dilarang membuang sampah di TPS sementara di dekat rumah Mizan.

"Saya minta pengertian mereka. Karena rumah saya dekat dengan TPA ini. Mereka bilang 'saya buang ke mana' saya bilang disimpan saja dulu," katanya.

Mizan mengatakan ketua RT setempat sudah mengetahui mengenenai tumpukan sampah itu.

Ketua RT katanya memintanya agar bersabar.

"Ketua RT bilang petugas cuti bersama. Biasanya sampah warga komplek maksimal satu truk. Ini karena semua warga membuang di sini jadi gunungan sampah," katanya.

Demi menjaga agar volume sampah tidak bertambah, dia melarang siapapun warga mendekat ke lokasi.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved