Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya

Kerasnya Kehidupan Taruna Tingkat Satu di STIP Jakarta, Sering Dipukul Sampai Mati Rasa

Kekerasan yang didapat setiap hari bahkan membuat mereka lupa rasanya dipukul atau disabet

Editor: Joseph Wesly
Tribun Jakarta
Kerasnya Kehidupan Taruna Tingkat Satu di STIP Jakarta, Sering Dipukul Sampai Mati Rasa 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Kerasnya kehidupan taruna tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Kekerasan fisik di STIP Jakarta yang didapat setiap taruna setiap hari bahkan membuat mereka lupa rasanya dipukul atau disabet.

Kekerasan di i Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) diungkap oleh eks taruna, Arman, 

Arman secara gamblang menceritakan bagaimana kekerasan secara fisik diterima para taruna khususnya tingkat pertama.

Arman (bukan nama sebenarnya) memutuskan untuk mengubur cita-citanya untuk menjadi nakhoda setelah delapan bulan mengemban pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Terlepas dari perpeloncoan yang disebut sudah turun-temurun, alasan utama Arman mengundurkan diri dari sekolah kedinasan tersebut karena dia difitnah salah satu kakak tingkatnya.

Baca juga: Sederet Kasus Kekerasan di STIP Jakarta Selama 10 Tahun Terakhir Hingga Kemenhub Bakal Lakukan Ini

Kendati demikian, Arman tetap berbagi kisah mengenai perpeloncoan yang pernah dia alami dari kakak tingkatnya, meski ini bukan menjadi faktor utama mengapa dia mengundurkan diri.

Perpeloncoan, kata Arman, sudah dia anggap sebagai hal yang biasa karena saking seringnya mendapatkan kekerasan sebagai taruna tingkat satu.

Student dormitory

Arman berujar, setiap taruna atau taruni wajib menginap di student dormitory atau asrama yang dikelola STIP yang lokasinya masih satu kawasan dengan sekolah pelayaran tersebut.

Dalam satu kamar setidaknya terdapat empat orang yang terdiri dari tiga taruna tingkat satu dan satu taruna tingkat empat. Namun, kondisi tersebut tergantung dengan luas kamar, terkadang ada yang dihuni dua taruna tingkat empat dan tiga taruna tingkat satu.

Baca juga: Pengakuan Tegar Rafi Sanjaya Usai Pukuli Putu Satria di STIP Jakarta: Panik Tahu Korban Pingsan

Kata Arman, ini memang peraturan STIP yang menempatkan taruna seperti itu. Selama Arman mengemban pendidikan di STIP, dia mengaku tidak pernah melihat taruna/i tingkat tiga. Sebab, seluruh taruna/i tengah tingkat tiga sedang menjalani program magang. Oleh karena itu, hanya ada taruna/i tingkat satu, dua, dan empat di STIP.

Siapkan seragam senior

Setiap hari, taruna tingkat satu diwajibkan bangun pukul 04.00 WIB untuk berolahraga di lapangan bintang, tempat yang dianggap sakral bagi seluruh taruna/i STIP.

"Kalau untuk lari jam 04.00 WIB, itu hanya untuk tingkat satu saja dan itu memang peraturan dari sekolah. Mungkin dilatih untuk bangun pagi, terus senam," ucap Arman saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (7/5/2024).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved