Pembunuhan Vina Cirebon

Keterangan Iptu Rudiana di BAP Tahun 2016 Disorot Usai Hasil Visum Vina dan Eky Diungkap ke Publik

Setelah 8 tahun bergulir hasil visum Vina Dewi (16) dan Muhammad Rizky (16) atau Eky korban kasus Vina Cirebon diungkap ke publik.

Editor: Joko Supriyanto
kolase tribuntangerang.com
Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan ada beberapa luka terbuka akibat senjata tajam pada tubuh kedua korban. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Setelah 8 tahun bergulir hasil visum Vina Dewi (16) dan Muhammad Rizky (16) atau Eky korban kasus Vina Cirebon diungkap ke publik.

Berdasarkan hasil visum yang dipaparkan oleh pihak kepolisian, jika Vina dan Eky mendapatkan perlakukan yang cukup sadis.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan ada beberapa luka terbuka akibat senjata tajam pada tubuh kedua korban.

"Kalau bisa kami ungkap sedikit dari hasil visum, di mana lukanya cukup parah," kata Sandi, kepada wartawan pada Rabu (19/6/2024).

Tak hanya itu saja, berdasarkan hasil visum kasus Vina Cirebon yang diungkap ke publik, Vina dan Eky mengalami beberapa luka benturan termasuk diantaranya mengakibatkan patah rahang atas dan bawah.

"Leher patah, mohon maaf, ada rahang atas dan bawah juga patah. Ada luka terbuka akibat senjata tajam dimungkinkan di sana akibat benda tumpul juga ada," sambungnya.

Baca juga: Hotman Paris Murka Dituduh Terima Rp 7 M di Kasus Vina, Tuding Sosok Ini Tebar Fitnah Demi Jabatan

Berdasarkan hasil visum juga Irjen Sandi Nugroho mengungkapkan fakta yang belum pernah di dengar publik, dimana rupanya Vina sempat masih hidup saat dibawa ke rumah sakit, sedangkan Eky meninggal di lokasi kejadian.

"Pada waktu itu, untuk korban ananda Vina masih dalam keadaan hidup, jadi dilarikan ke rumah sakit," tutur dia.

Hasil visum yang disampaikan pihak kepolisian ini membuat keterangan Iptu Rudiana yang juga merupakan ayah Eky dalam berkas BAP pada tahun 2016 kembali disorot publik.

Dalam keterangannya di BAP Iptu Rudiana saat kejadian tewasnya Vina dan Eky, pada 27 Agutsus 2016 sedang berada di rumah

Ia lalu mendapatkan telepon dari Aiptu Sulaeman sesama Polisi yang memberitahukan bahwa anaknya berada di RSUD Gunung Jati.

"Selanjutnya saya langsung berangkat menuju kamar mayat RSUD Gunung Jati, dan setelah saya sampai ternyata benar mendapati bahwa anak saya tersebut sudah meninggal dunia, " ucap Iptu Rudiana dalam keterangan BAP 2016.

"Di mana pada saat itu informasi yang saya dengar saat itu bahwa anak saya tersebut meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Jalan Flyover Jembatan Layang Desa Kecomberan Kabupaten Cirebon, " imbuhnya.

Baca juga: Hasil Pemeriksaan Propam Polri kepada Iptu Rudiana Dibeberkan ke Publik: Dinyatakan Tidak Bersalah

Iptu Rudiana kala itu tak percaya kalau anaknya dan Vina tewas karena kecelakaan tunggal.

Pasalnya Iptu Rudiana mengaku melihat ada luka bekas senjata tajam di tubuh Eky dan Vina.

"Namun setelah saya melihat adanya luka tusuk di bagian dada depan sebelah kiri dan saya melihat korban Vina teman anak saya juga mengalami luka robek sabetan senjata tajam di bagian paha sebelah kiri dan di punggung,"

"Saya curiga penyebab kematian anak saya dan Vina bukan karena kecelakaan tunggal kemungkinan dibunuh," kata Iptu Rudiana dalam keterangan BAP 2016 Silam.

Dalam Keterangan BAP, setelah dari kamar mayat selanjutnya Iptu Rudiana mendatangi Polsek Talun untuk mencari informasi dan melihat kondisi sepeda motor Eky yang diamankan.

Iptu Rudiana semakin yakin Eky dan Vina bukan korban kecelakaan tunggal, pasalnya sepeda motor anaknya tidak mengalami kerusakan.

"Namun saya semakin yakin bahwa penyebab kematian anak saya bersama dengan temannya tersebut bukan karena kecelakaan, karena kondisi fisik sepeda motor masih mulus, " ucap Iptu Rudiana dalam BAP.

Iptu Rudiana kemudian mewawancarai sejumlah teman-teman Eky.

"Selanjutnya saya mencari informasi kembali ke teman teman anak saya tersebut," kata Iptu Rudiana.

Baca juga: Hari Ini Polri Limpahkan Berkas Pegi Setiawan, Bola Panas Kini Ada di Kejaksaan

Yang mengejutkan di BAP, Iptu Rudiana mengaku bersama rekannya menangkap sendiri para pelaku di depan SMPN 11 Kota Cirebon.

"Selanjutnya saya bersama dengan rekan rekan saya langsung mencari keberadaan para pelaku tersebut sampai akhirnya saya bersama dengan rekan rekan saya berhasil mengamankan para pelaku yang sedang berkumpul di depan SMPN 11 Kota Cirebon, sebanyak 8 orang dan selanjutnya saya bawa ke Polres Cirebon Kota untuk di Interogasi,"

"Dimana hasil interogasi saya dapatkan bahwa yang melakukan pembunuhan terhadap anak saya dan temannya (Vina) berjumlah kurang lebih 11 orang sehingga selanjutnya saya bersama dengan rekan saya langsung melakukan pencarian keberadaan ke 3 pelaku lainnya, namun ke 3 pelaku tersebut sudah kabur dari rumahnya," kata Rudiana dalam keterangan BAP 2016.

Bahkan dalam BAP tersebut Iptu Rudiana menanyakan alasan dari pelaku melakukan pembunuhan terhadap anaknya dan temannya Vina.

Saat itu Iptu Rudiana menjelaskan dari hasil interogasinya bahwa pelaku hanya ingin menunjukkan eksistensi sebagai geng motor.

"Dari hasil interogasi yang saya lakukan alasan para pelaku melakukan perbuatannya tersebut hanya ingin menunjukkan eksistensi sebagai anak berandalan bermotor Moonraker (M2R).,"

"Dan setahu saya anak saya tersebut tidak memiliki masalah dengan anak geng motor manapun karena anak saya bukan anak geng motor," katanya.

(Wartakotalive.com/RAMA/TribunJakarta.com)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved