Pilgub Jakarta

Anies-Andika Jadi Pasangan Paling Melengkapi di Pilgub Jakarta

Muhaimin mengatakan PKB sedang menjajaki pasangan Anies-Andika pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Jakarta 2024.

Editor: Joseph Wesly
(Tangkapan layar Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa)
Jenderal Andika Perkasa dan Anies Baswedan sewaktu masih menjabat. 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Setelah muncul wacana Anies Baswedan dan Shohibul Iman di Pilkada DKI 2024 yang digagas PKS, kini muncul wacana duet Anies Baswedan dan Andika Perkasa.

Duet itu muncul dari muncul pernyataan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.

Muhaimin mengatakan PKB sedang menjajaki pasangan Anies-Andika pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Daerah Khusus Jakarta 2024.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan menyebutkan, Anies-Andika merupakan pasangan saling melengkapi, baik secara ideologi maupun demografi.

"Secara elektoral, duet Anies-Andika ini saling melengkapi secara ideologi dan demografi berdasarkan partai pengusungnya," ujar Agung kepada Kompas.com, Rabu (3/7/2024).

Adapun munculnya wacana duet Anies-Andika berawal dari pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

PKB dan PDI-P disebut sudah membahas potensi terciptanya pasangan Anies-Andika.

Anies diketahui bukanlah sosok dari partai politik. Meski demikian, PKB sudah sejak lama melirik Anies untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024.

Sementara, Andika merupakan mantan Panglima TNI yang kini sudah berstatus sebagai kader partai politik besutan Megawati Soekarnoputri.

Pada peta politik wilayah Jakarta, PKB sendiri mengoleksi 10 kursi di DPRD Jakarta. Sedangkan PDI Perjuangan menyumbangkan 15 wakilnya di legislatif.

Agung mengatakan, jika koalisi PDI-P dan PKB terwujud, kedunya telah memenuhi persyaratan parliamentery threshold atau ambang batas.

"Secara institusional, PKB (10 kursi) dan PDI-P (15 kursi) cukup untuk mengusung nama karena memenuhi pilkada threshold dengan 25 kursi dari total minimal yang harus dipenuhi 22 kursi," terang dia.

Meski demikian, Agung menilai bahwa Andika masih mempunyai pekerjaan rumah besar, salah satunya yakni mengatrol elektabilitas Anies.

Menimbang, Pilkada merupakan momen uji kualitas dan magnet figur untuk menarik suara.

"Karena harus diakui, setelah tak jadi Panglima, panggung depan politik bagi Andika semakin terbatas," imbuh dia.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved