Pembunuhan Vina Cirebon

Respons Polri Soal Pegi Setiawan Mengaku Disiksa Penyidik hingga Kesulitan Bernafas

Pegi mengaku disiksa dengan cara dibekap menggunakan kresek hingga kesulitan bernafas.

|
Editor: Joseph Wesly
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Pegi Setiawan mengaku disiksa penyidik hingga kesulitan bernafas. 

Warga merasa bahagia dengan bebasnya pegi dari rutan usai dilepas Hakim Eman Sulaeman.

Kini pegi menjelma simbol perlawanan terhadap tindakan salah tangkap aparat.

Pegi dibebaskan hakim tunggal PN Bandung karena merasa penangkapan Pegi Tidak sah.

Pegi juga belum pernah diperiksa sebagai saksi atau calon tersangka sebelum ditetapkan polisi menjadi tersangka otak pembunuh dan pemerkosaan Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon.

Baca juga: Pegi Setiawan Mengaku Dibekap Kresek oleh Penyidik Sampai Tidak Bisa Bernafas saat Diperiksa

Atas dasar itu hakim Eman Sulaeman membebaskan Pegi dari dalam sel yang sudah dia tempati selama 43 hari.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 22.00 pada Selasa (9/7/2024). Namun, Pegi belum juga istirahat. Ia masih melayani permintaan wawancara oleh wartawan dan pembuat konten. Malam itu pun Pegi yang mengenakan kemeja merah mengikuti acara di dua televisi nasional via daring.

Pegi Setiawan menyapa warga Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Pegi Setiawan menyapa warga Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. (KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI)

Pegi dan keluarganya bahkan sampai ”mengungsi” ke rumah kuasa hukumnya, Sugianti Iriani, di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Cirebon. Kediamannya yang tidak jauh dari rumah Sugianti tidak cukup menampung banyaknya tamu. Warga pun masih mengikutinya ke sana.

Mantan guru sekolah dasar Pegi, ketua rukun warga setempat, hingga warga yang entah datang dari mana turut menantinya. Beberapa di antaranya membawa kue dan mengucapkan selamat. Ketika siaran langsung Pegi di televisi jeda, mereka sontak bergantian meminta foto bersama.

Tidak hanya Pegi, ibunya, Kartini (48), hingga adiknya, Lusiana (20), juga jadi sorotan kamera warga. Beberapa orang pun menyiarkan langsung via media sosialnya. Meski kantong matanya tampak berat karena mengantuk, Pegi tetap melempar senyum dan berucap terima kasih.

Padahal, sejak terbebas dari penjara sehari sebelumnya, ia juga hanya tidur sekitar dua jam. Nyaris belum ada waktu berkumpul dengan orangtua serta tiga adiknya. Saat keluar dari sel saja, wartawan langsung mencegatnya. Bahkan, ada yang ikut ke mobil meski harus berdesak-desakan.

Sesampainya di Cirebon pada Selasa sore, ratusan warga sudah menantinya. Tenda dibangun di depan rumahnya. Kuwu atau kepala desa setempat bahkan membawa kue tar dengan kertas bertuliskan ”Welcome Home Pegi Setiawan”. Saking ramainya, pencopet ikut curi kesempatan.

Hingga ujung malam, Pegi belum juga istirahat. Pada Rabu hingga Jumat (10-12/7/2024) ia masih harus memenuhi permintaan wawancara sejumlah stasiun televisi di Jakarta. Padahal, saat ditanya rencananya setelah bebas, Pegi hanya ingin melepas rindu dengan keluarga lalu kerja.

”Saat ini, saya mau kumpul keluarga dulu. Selebihnya, saya juga mau melanjutkan aktivitas saya seperti biasa, kembali ke kuli bangunan. Kalau misalnya ada rezeki yang lebih bagus, Insya Allah saya akan ambil,” ungkapnya tersenyum. Meski sibuk setengah mati, ia tetap bersyukur.

 Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Kirim Komentar

    Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved