Pembunuhan Vina Cirebon

Pengakuan Dede Riswanto di Kasus Vina Cirebon: Saya Hanya Ikuti Alur Cerita yang Dibuat Pak Rudiana

Baru-baru ini pengakuan Dede Riswanto salah satu saksi dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon mengejutkan publik.

Editor: Joko Supriyanto
kolase tribuntangerang.com
pengakuan Dede yang membuat publik terkejut ketika dirinya menyampaikan jika kesaksian dirinya maupun Aep di kasus kematian Eky dan Vina ada peran tersembunyi dari Iptu Rudiana 

TRIBUNTANGERANG.COM - Baru-baru ini pengakuan Dede Riswanto salah satu saksi dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon mengejutkan publik.

Dede membuat pengakuan jika keteranganya di kasus Vina Cirebon tahun 2016 seluruhnya palsu.

Pengakuan Dede Riswanto ini disampaikan pada kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, tayang Sabtu (20/7/2024).

Dari pengakuan Dede yang membuat publik terkejut ketika dirinya menyampaikan jika kesaksian dirinya maupun Aep di kasus kematian Eky dan Vina ada peran tersembunyi dari Iptu Rudiana.

Sebab apa yang disampaikan dalam kesaksiannya di tahun 2016 itu, merupakan arahan yang telah disiapkan oleh Ayah Eky.

Kesaksian palsu yang disampaikan oleh Dede maupun Aep yaitu melihat kedelapan orang itu menyerang melempari Vina dan Eky yang naik motor melintasi SMPN 11 Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016.

Sampai kedelapan orang itu disebutkan mengejar Vina dan Eky hingga menghabisinya di Flyover Talun, lalu kemudian memerkosa Vina dan membunuh keduanya.

Kesaksian itu palsu adanya. Dede mengaku diarahkan Aep dan ayah Eky, Iptu Rudiana yang saat itu masih berpangkat Aiptu.

Awal mulanya Dede mengaku mendapatkan telepon dari Aep, ‘De antar ke Polres’. Posisi saya di rumah,” kata Dede.

Awalnya Dede mau mengantar Aep ke Polres karena Aep tidak tahu jalan di Cirebon karena Aep perantau. 

Dede bertanya untuk apa Aep ke Polres dan dijawab jadi saksi lantaran anaknya Rudiana meninggal.

Dede yang tidak tahu apa-apa pun diminta untuk ikut-ikut saja. 

“Aep bilang, ‘Udah entar ikutin aja’,” katanya. 

Dede mengatakan Aep dan Rudiana sudah saling bicara satu sama lain.

"Sebelum masuk (Polres) dibilang dulu, ‘Kamu bilang lagi nongkrong di warung ada gerombolan anak-anak bawa bambu lempar batu’. Aep dan Rudiana yang ngasih tahu saya,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved