Dikenal Gudangnya Pedagang Pecel Lele, Orang Lamongan Ternyata Punya Tradisi Pantang Makan Lele

Hampir semua orang tahu bahwa menyebut Lamongan rasanya kurang afdal tanpa menyebut penyetan atau pecel lele-nya.

Editor: Joseph Wesly
Istimewa
Warung Pecel Lele Lamongan 

TRIBUN TANGERANG.COM, LAMONGAN- Dikenal sebagai gudangnya pedagang pecel lele, ternyata orang Lamongan punya tradisi pantang makan lele. Tradisi ini disebut berhubungan dengan Sunan Giri.

Hampir semua orang tahu bahwa menyebut Lamongan rasanya kurang afdal tanpa menyebut penyetan atau pecel lele-nya.

Pedagang Pecel Lamongan hampir ada di setiap sudut kota-kota besar di Indonesia.

Namun, ada fakta menarik di balik itu semua.

Ternyata orang Lamongan punya tradisi, pantang untuk makan ikan lele yang justru mereka jual sebagai makanan.

Kita tahu, ikan lele adalah ikan tinggi gizi.

Ikan ini bisa diolah menjadi beragam lauk pauk yang lezat.

Menurut mitos, siapa orang Lamongan asli yang mengonsumsi ikan lele, maka akan terjadi hal-hal buruk padanya.

Tentu ada alasannya mengapa orang-orang Lamongan tak boleh makan lele.

Menurut sahibul hikayat, semua ini ada hubungannya dengan Sunan Giri.

Ketika itu, Sunan Giri berkunjung ke sebuah desa bernama Barang (diperkirakan berlokasi di Glagah, Lamongan).

Dia kemudian berkeliling dan mampir di sebuah gubug karena tertarik dengan lampu obornya yang masih menyala.

Baca juga: Disebut Bisa Picu Penyakit, Ahli Gizi UGM Ungkap Fakta Segudang Manfaat Makan Lele

Lalu didapati di dalam gubug ini adalah seorang janda yang tengah menjahit baju, sebuat saja di Mbok Rondo.

Kemudian antara Sunan Giri dan si wanita ini pun terlibat obrolan yang panjang hingga tengah malam.

Hingga akhirnya Sunan Giri pun pamit dan tanpa sadar beberapa pusaka beliau tertinggal.

Singkat cerita, Sunan Giri menyadari hal tersebut lantas mengutus seseorang bernama Bayapati untuk mengambilnya.

Bayapati bisa mengambil pusaka itu dengan cukup mudah.

Tapi, si janda yang sepertinya ingin memiliki benda tersebut tahu dan sejurus kemudian meneriakinya maling.

Seketika masyarakat pun ikut mengejar Bayapati hingga akhirnya pria ini terjun ke sebuah kolam yang penuh ikan lele.

Singkat kata, orang-orang pun menganggapnya meninggal karena tak terlihat lagi, padahal Bayapati masih hidup.

Karena berjasa menyelamatkan hidupnya, Bayapati pun bersumpah jika ia dan semua keturunannya takkan memakan lele.

Baca juga: Viral Soal Lele yang Diberi Pakan Kotoran akan Melengkung saat Digoreng, Ini Kata Pakar dari IPB

Dari sini kemudian beredarlah mitos soal lele dan orang-orang Lamongan.

Bayapati sendiri dipercaya sebagai sosok yang ‘membabad alas’ Lamongan.

Bagi kita yang bukan orang Lamongan, mengonsumsi lele takkan pernah berakibat apa pun.

Malah yang ada adalah manfaat bagi tubuh karena kandungan gizinya.

Namun, bagi orang-orang Lamongan, memakan lele tidaklah semudah itu, karena ada mitos ngeri di baliknya.

Jadi, mitosnya mengatakan barang siapa orang Lamongan yang mengonsumsi lele maka tubuhnya akan sekejap berubah menjadi bersisik licin dan memiliki bercak-bercak seperti ikan lele.

Katanya kondisi ini tak bisa disembuhkan bagaimana pun caranya.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved