Menjajal Segarnya Es Kode, Jus Berukuran Jumbo yang Legendaris dari Kota Tangerang
Menu es kode, sebetulnya tak jauh berbeda dari kedai jus lainnya. Namun yang membedakan terletak pada ukuran gelasnya yang jumbo.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
Es Kode di Jalan Kyai Haji Soleh Ali, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Laporan Reporter TribunTangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Jika berkunjung ke Kota Tangerang, tak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi es kode yang sangat legendaris.
Menyediakan varian es campur dan jus buah, resep es kode tak pernah diubah sejak tahun 1960 silam.
Es kode sendiri, terletak di Jalan Kyai Haji Soleh Ali, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.
Tempat kuliner tersebut, tampak tak pernah sepi, terlebih pada siang dan sore hari.
Menu es kode, sebetulnya tak jauh berbeda dari kedai jus lainnya. Namun yang membedakan terletak pada ukuran gelasnya yang jumbo.
Saat dikunjungi pada Sabtu (24/8/2024) siang, toko es kode tampak ramai dikunjungi pembeli.
Adapun varian menunya yakni berbagai jenis jus buah, seperti jus sirsak, strawberry, alpukat, jambu dan sebagainya.
Tak hanya varian jus, es kode juga menyediakan aneka es campur yang juga berukuran besar.

Satu porsi es kode, dibanderol seharga Rp 12 ribu untuk jus berukuran kecil, dan Rp 15 ribu untuk jus buah ukuran besar.
Di samping itu, daya tarik lainnya dari es kode adalah isian kolang kaling putih, dan tapai singkong pada menu es campur dan es teler yang jarang ditemukan di kedai es campur lainnya.
"Di sini yang sering cepet habis itu jus alpukat, bisa dibilang jus alpukat itu jadi best seller es kode, ada es campur juga," papar salah satu pemilik es kode saat diwawancarai, Sabtu (24/8/2024).
Dijelaskan Andi, es kode mulai dirintis ayahnya Gouw Eng Djie sekira tahun 1964 silam.
Es kode pertama kali dibuka di Pasar Lama Kota Tangerang, dengan harapan agar banyak yang membeli.
Akan tetapi pada awal peluncurannya, Andi mengaku belum ramai dikunjungi karena masyarakat sekitar belum mengenal es kode.
Usaha es kode ini lanjut Andi, mulai diambil alih oleh dirinya, pada 1992 untuk meneruskan perjuangan sang ayah.
"Awal buka enggak di sini, tapi di Pasar Lama, waktu itu belum ramai yang beli, tapi sekarang bersyukur setiap hari es kode selalu ramai," ungkap dia. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Baca Juga
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.