Oknum Guru Ngaji di Ciputat Sempat Berikan Air sebelum Diduga Menyetubuhi Muridnya 

Dari delapan, yang positif 7, yang satunya hanya diraba dan kabur. Yang positif itu sudah divisum tapi hasilnya nunggu lima hari

Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
Rachman, Ketua RW 04 Maruga, Kampung Maruga, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). 

Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico

TRIBUNTANGERANG.COM, CIPUTAT- Oknum guru ngaji, Mahendra (40) bikin resah karena perbuatannya yang diduga melakukan pencabulan di Kampung Maruga, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ketua RW 04 Maruga, Rachman menyebut, ada delapan orang yang menjadi korban pencabulan, dimana tujuh orang positif mengalami pelecehan.

Rachman mengatakan jika satu orang mengalami percobaan pelecehan berupa perabaan dan berhasil kabur.

"Dari delapan, yang positif 7, yang satunya hanya diraba dan kabur. Yang positif itu sudah divisum tapi hasilnya nunggu lima hari," ujar Rachman kepada Tribuntangerang.com, Rabu (2/10/2024).

Rachman menceritakan awal mula perbuatan Mahendra terbongkar setelah tiga orang murid ngaji yang mengadu kepada Ketua RT, Dedeh.

Ketiganya langsung diminta untuk menjelaskan kejadian yang dilakukan oleh oknum guru ngaji terhadap mereka.

"Ibu RT lapor ke saya terus saya kumpulin semua tuh. Setelah dikumpulin, barulah mereka ngaku kalau mendapatkan tindakan asusila," ucap Rachman.

Tindakan pelecehan itu terjadi setelah ketiga korban menerima pemberian air minum dan asap dari Mahendra dan membuat mereka pingsan. 

Setelah itu mereka pun sadar namun dalam keadaan tak berpakaian sama sekali.

"Saya tanya kenapa dan mereka jawab katanya dikasih air minum terus setelah dikasih air minum, dianya pingsan. Pas dia sadar sudah telanjang. Dugaannya karena dikasih air minum," jelas dia.

"Lalu yang dua (orang) itu sama juga cumanya mereka dikasih asap. Terus pingsan dan hasilnya sama juga tuh. Pelakunya juga ustad Mahendra itu," sambung dia.

Air dan asap itu diberikan pelaku kepada korban dengan mengiming-imingi bahwa dapat membuat pintar dan memberikan banyak manfaat bagi mereka.

"Dia bilang ke korban kalau air dan asapnya itu supaya pintar dan lain-lain lah, kaya diiming-imingi," imbuh dia.

Namun saat sadar, para korban diancam oleh pelaku jika melaporkan tindakannya kepada orang tua maupun warga setempat.

"Kalau dia ngaku ke orang tuanya, korban diancam mati, kalau enggak mati ya bisa gila," tutupnya.

Sebagai informasi, Kapolsek Ciputat Timur Kompol Kemas Arifin mengaku sudah menerima laporan terkait kasus pencabulan itu.

"Iya benar, Polsek Ciputat Timur telah menerima laporan dari Ibu Dedeh mengenai kasus dugaan asusila oleh guru ngaji," ujar Kemas Arifin saat dikonfirmasi, Selasa (1/10/2024). 

Kasus pencabulan ini telah dilimpahkan ke Polres Tangerang Selatan, untuk ditindaklanjuti.

Kasatreskrim Polres Tangsel AKP Alvino Cahyadi mengatakan, laporan tersebut sudah ditangani langsung oleh unit perlindungan perempuan dan anak (PPA). 

"Pihak korban sudah membuat LP Minggu (29/9/2024). Kasus tersebut ditangani oleh unit PPA Satreskrim Polres Tangsel," ujar Alvino.

Guru ngaji yang diduga melakukan pencabulan itu merupakan seorang marbot Masjid Jamie Al Huda di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan. (m30)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved