Pilkada Kota Tangerang

Sambut Hari Batik Sachrudin Siap Jadikan Kampung Batik Mayang Jadi Destinasi Wisata Budaya Nasional

Selamat Hari Batik Nasional dari Kota Tangerang yang tak ketinggalan juga ikut serta menjaga kelesetarian batik di Indonesia

|
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Calon Wali Kota Tangerang Sachrudin (kiri) dan Calon Wakil Wali Kota Tangerang Maryono (kanan) saat tengah melaksanakan kegiatan di kawasan Larangan, Karang Tengah, Kota Tangerang, Kamis (3/10/2024). 
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Pemerintah Pusat terus berupaya mengembangkan beragam cara untuk semakin mempopulerkan kearifan lokal khas Tanah Air, yakni Batik.
Terlebih masyarakat Indonesia baru saja memperingati Hari Batik Nasional pada Selasa (2/10/2024) kemarin.
Momen ini menjadi ajang untuk merayakan keindahan dan keanekaragaman batik di Indonesia tak terkecuali Kota Tangerang. 
Calon Wali Kota Tangerang, Sachrudin mengatakan, batik merupakan simbol yang kental akan budaya Bangsa Indonesia yang telah dilakukan turun temurun. 
"Selamat Hari Batik Nasional dari Kota Tangerang yang tak ketinggalan juga ikut serta menjaga kelesetarian batik di Indonesia," ujar Sachrudin kepada TribunTangerang.com, Kamis (3/10/2024).
Pada Hari Batik Nasional Tahun 2024 ini, Sachrudin mengajak generasi muda untuk dapat mengenal lebih dalam tentang budaya batik.
Dengan demikian kesadaran mencintai budaya dan kesenian lokal di Tanah Air dapat terus tumbuh dan diturunkan kepada generasi masa depan bangsa.
Sebab batik telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda sejak 2009 silam dan diperkenalkan kepada dunia.
"Mudah-mudahan hari batik nasional ini bisa semakin menumbuhkan rasa memiliki bagi generasi milenial dan juga gen Z di Kota Tangerang akan produksi lokal yang mendunia," kata dia.
"Karena batik ini juga merupakan simbol budaya bangsa kita yang memang harus dilestarikan, sehingga bisa bangkit kembali," sambungnya.
Wakil Wali Kota Tangerang periode 2013-2023 itu juga mengajak warga Kota Tangerang untuk bangga terhadap batik.
Terlebih Kota Tangerang sendiri telah memiliki batik yang diproduksi sendiri dengan nuansa kearifan lokal yang tidak kalah dari wilayah lainnya di Indonesia. 
Diketahui Kota Tangerang sebagai kota heterogen juga memiliki sederet motif batik khas yang unik dan kental dengan perpaduan budaya Sunda, Betawi dan Cina. Yakni, sajian batik yang merekam keanekaragaman penduduk yang diabadikan dalam goresan dekoratif dan artistik.
Produksi karya lokal itu terpusat di Kampung Batik Mayang, Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan Selatan, Kota Tangerang, Banten.
Berikut beberapa motif batik Kota Tangerang:
1. Motif Lenggang Cisadane
Motif ini bercerita 13 penari dari 13 kecamatan yang menampilkan Tarian Lenggang Cisadane. Sebuah tarian indah yang memadukan unsur tari jaipong (Sunda), jali-jali (Betawi), Jawa dan Cina.
2. Motif Perahu Naga
Motif ini bercerita tentang perlombaan perahu naga di Sungai Cisadane. Konon, ini merupakan event tertua sejak tahun 1910 yang dilaksanakan masyarakat Cina Benteng di Kota Tangerang pada Festival Peh Cun.
3. Motif Jembatan Berendeng
Motif ini bercerita tentang landmark Kota Tangerang, yang menghubungkan wilayah Tangerang Barat dan Tangerang Timur.
4. Motif Pintu Air Sepuluh
Motif ini menceritakan tentang bangunan pintu air serta sebagai landmark Kota Tangerang yang dibangun pada zaman kolonial Belanda pada tahun 1927 dan masih aktif digunakan hingga saat ini.
5. Motif Al-A’zhom
Motif ini menggambarkan bangunan Masjid Raya Al-A’zhom dengan lima kubah yang dibangun tahun 1997 dengan gaya arsitektur gabungan Yunani, Romawi dan Banten.
6. Motif Jam Gede Jasa
Motif ini menceritakan Jam Gede Jasa yang merupakan salah satu ikon modern di Kota Tangerang.
Produk batik itu dipasarkan agar menjadi sentra oleh-oleh Kota Tangerang pada titik yang ramai dikunjungi atau dilintasi masyarakat dari penjuru Tanah Air, seperti hotel hingga Bandara Soekarno-Hatta.
"Apalagi sejak Tahun 2017 lalu, Kota Tangerang sudah punya kampung batik yang mana masyarakat asli sendiri yang memproduksi batik tersebut dengan beragam motif dan ciri khas asli yang menunjukan simbol Kota Tangerang," jelas ungkap Sachrudin. (m28)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved