Megathrust
BMKG Sebut Tangsel akan Jadi Wilayah Paling Parah Terdampak Gempa Megathrust se-Tangerang Raya
Sampai hari ini potensi terjadinya megathrust masih ada di Indonesia, namun belum bisa diprediksi kapan peristiwa alam itu akan terjadi dan masyaraka
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, Suwardi saat diwawancarai TribunTangerang.com, Kamis (17/10/2024).
Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG- Ancaman gempa berskala besar 'megathrust' menjadi isu yang terus hangat diperbincangkan oleh masyarakat.
Pasalnya gempa bumi yang berpotensi berskala besar itu mengancam sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Hal itu tak lepas dari posisi Indonesia yang masuk dalam Kawasan Ring of Fire.
Dengan status itu, secara geografis Indonesia dilalui oleh jalur pertemuan tiga lempeng teknotik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.
Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi, wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lainnya.
Kedua lempeng biasanya terus bergerak mendekati satu sama lain, tetapi menjadi terjebak di tempat mereka bersentuhan yang akhirnya terjadi regangan melebihi gesekan antara kedua lempeng dan akhirnya gempa besar atau megathrust itupun terjadi.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Tangerang, Suwardi mengatakan, kekuatan gempa bumi megathrust dapat mencapai 8,7 skala richer disertai terjangan tsunami.
"Sampai hari ini potensi terjadinya megathrust masih ada di Indonesia, namun belum bisa diprediksi kapan peristiwa alam itu akan terjadi dan masyarakat harus tetap waspada," ujar Suwardi saat diwawancarai TribunTangerang.com, Senin (7/10/2024).
"Apabila gempa bumi itu terjadi yang dikhawatirkan otomatis mendorong air laut ke pantai, karena kekuatan megathrust sangat besar Magnitudenya sampai 8,7," sambungnya.
Meski pusat megathrust terkonsentrasi di Selat Sunda, namun guncangannya diperkirakan sampai ke kawasan Daerah Khusus Jakarta dan sekitarnya.
Wilayah Kota Tangerang Selatan diprediksi akan menjadi salah satu titik di Jabodetabek yang akan mengalami dampak yang kuat dibanding daerah lainnya.
Kendati demikian untuk dampak dari terjadinya tsunami belum dapat dipastikan sejauh mana akan melanda wilayah Pulau Jawa meskipun ketinggiannya disebut dapat melampaui 20 meter.
"Untuk getaran gempa tentu akan sampai Jabodetabek, getaran paling kuat akan terasa di Tangerang Selatan yang getarannya itu sampai 6 MMI," kata dia.
"Untuk dampak tsunami tergantung kondisi geografis wilayah masing-masing, kalau lokasinya mungkin curam gelombangnya tidak akan jauh sampai ke darat dan kalau kontruksi pantainya landai, mungkin bisa berkilo-kilo meter sampai ke darat," ungkapnya.
Untuk memininalisir dampak dari bencana alam yang sangat besar itu, pihak BMKG telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik tingkat kota/kabupaten dan juga Pemerintah Provinsi Banten.
Koordinasi yang dilakukan antar lini tersebut ialah melakukan sosialisasi mitigasi dini bencana alam dari megathrust.
Perangkat daerah mulai dari level kepala desa atau lurah, camat, hingga personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah diedukasi tentang cara menghadapi bencana tersebut.
"Dengan BPBD sudah diadakan planing kontingensi dengan kami sebagai narasumbernya bahkan sudah sampai di tahap membuat simulasi menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami megathrust ini," tuturnya.
"Kami juga sudah mengumpulkan camat dan lurah untuk diedukasi terkait megathrust, sudah dibuatkan simulasinya ini sampai di daerah mana saja gempa ini akan berdampak dan dari situ diharapkan pemerintah setempat bisa meminimalisir dampak bagi masyarakat yang tinggal pesisir, hampir se-Banten sosialisasinya sudah merata," terang Suwardi. (m28)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.