Mengeluh Sakit Perut hingga Tidak Bisa Makan Selama 3 Hari, Ternyata Kecoa Hidup Usus Pria Ini

TRIBUN TANGERANG.COM, NEW DELHI- Seekor kecoa di luar dugaan hidup di usus seorang pria.

Kecoa itu membuat sang pria tidak bisa makan dan kesakitan beberapa hari karena kecoa hidup di ususnya.

Kecoa sepanjang 3 centimeter itu hidup nyaman di usus halus seorang pria di India.

Peristiwa ini terjadi pada sekitar awal Oktober 2024. Usus halus adalah organ yang termasuk dalam sistem pencernaan manusia.

Dikutip dari The Indian Express (11/10/2024), pria yang tak disebutkan namanya itu mengeluh sakit perut yang parah dan tidak dapat makan apa pun selama beberapa hari. 

Dia pun memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Awalnya, ia tak mengetahui bahwa ada kecoak hidup dalam usus halusnya.

Dokter Gastroenterologi, Shubham Vatsya kemudian mengecek kondisi pria berusi 23 tahun tersebut.

Ternyata, ditemukan kecoak berukuran 3 centimeter yang hidup dalam usus halus pria itu. Dokter pun terkejut setelah mengetahui kecoak itu bisa tetap utuh dalam usus manusia.

“Selama dua-tiga hari terakhir, pasien mengalami gangguan pencernaan dan kembung setelah makan. Saat pemeriksaan rutin, kami tidak sengaja melihat kecoak tersebut,” ucap Vatsya.

 Jika kecoak tersebut mati di dalam usus, hal itu akan menyebabkan gangguan kesehatan berupa infeksi dan memperburuk kesehatan pria itu.

Menurutnya, kecoa itu mungkin masuk ke dalam tubuh pria itu saat mengonsumsi makanan atau ketika sedang tidur.

Kecoak segera diangkat Vatsya pun menyarankan kepada pasien untuk segera menjalani prosedur endoskopi untuk mengangkat kecoak tersebut.

Setelah mendapat persetujuan dari pasien, ia kemudian segera membentuk tim medis untuk melakukan prosedur endoskopi.

Prosedur ini melibatkan penggunaan endoskopi dengan dua saluran, satu untuk memasukkan udara dan satu lagi untuk menyedot udara. Para dokter mengaktifkan tombol sedot pada endoskopi yang secara efektif akan menyedot kecoak ke dalam saluran sedot.

Kecoak tersebut pun berhasil dikeluarkan dari tubuh pasien dengan baik.