Lockdown Berakhir, SMPN 8 Tangsel Siap Kembali Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka 

Surat himbauan dari puskesmas berakhir hari ini, karena kami sudah menanyakan kembali pada puskesmas Kranggan

Penulis: Ikhwana Mutuah Mico | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang.com - Wartakota Network/Ikhwana Mutuah Mico
Suasana sekolah SMPN 8 Tangsel 
Laporan Wartawan TribunTangerang.com, Ikhwana Mutuah Mico
TRIBUNTANGERANG.COM, SETU- Sekolah Menengah Pertama (SMP) 8 Negeri masih melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat wabah cacar air dan Gondongan yang menimpa puluhan siswanya. 
Muslih (58) kepala sekolah SMPN 8 Tangsel mengatakan, pihaknya belum mendapatkan ada edaran terbaru terkait berakhirnya waktu pelaksanaan PJJ.
"Surat himbauan dari puskesmas berakhir hari ini, karena kami sudah menanyakan kembali pada puskesmas Kranggan, kemudian munculah surat yang diberikan kepada kami, ketika masih ada kasus dipersilahkan untuk PJJ diperpanjang," kata Muslih di SMPN 8 Tangsel, Setu, Tangerang Selatan, Kamis (31/10/2024).
Sejauh ini, Muslih memastikan tak ada kasus baru anak didiknya terjangkit cacar air dan gondongan.
"Tapi ternyata Alhamdulillah dari kemarin tidak ada kasus kembali," imbuhnya.
Lanjut, Muslih memastikan jika pembelajaran tatap muka bisa kembali berlangsung, dalam waktu dekat.
"Insya Allah minggu depan kita sudah akan ptm (pembelajaran tatap muka) kembali," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Puluhan pelajar di Sekolah Menengan Pertama (SMP) Negeri 8 Tangerang Selatan (Tangsel), terkena penyakit cacar air dan Gondongan.
Muslih (58) kepala sekolah SMPN 8 Tangsel menjelaskan awal mula penularan penyakit cacar air dan Gondongan kepada para siswanya.
Kejadian penularan terjadi selama ulangan tengah semester pada 23-27 September. Beberapa siswa yang sakit tetap masuk sekolah, yang kemudian mengakibatkan penyebaran penyakit ke siswa dari kelas berbeda.
"Kita mengidentifikasi dari situ, ternyata setelah hari berikutnya ada yang tertular di ruangan itu juga," kata Muslih saat ditemui di SMPN 8 Tangsel, Setu, Tangerang Selatan, Selasa (22/10/2024).
Pada 26 September, Muslih mengatakan jika pihak sekolah mengirimkan pemberitahuan kepada orang tua agar siswa yang sakit tidak bersekolah. 
Namun, beberapa siswa tetap hadir, menyebabkan jumlah siswa sakit meningkat.
Muslih (58) kepala sekolah SMPN 8 Tangsel
Muslih (58) kepala sekolah SMPN 8 Tangsel (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)
Hingga 11 Oktober, tercatat 73 siswa sakit dengan keluhan beragam, termasuk batuk, pilek, demam, serta penyakit cacar dan gondongan.
"Data terakhir yang saya terima, itu dari temen-temen yang piket di tanggal 11 Oktober adalah yang sakit ada 73, dari yang sakit tidak cacar semua, tidak gondongan semua ada juga yang batuk pilek demam dan lain-lain," kata Muslih.
Lebih lanjut, pihaknya langsung koordinasi dengan Puskesmas Setu dan Kranggan dilakukan untuk menangani situasi ini. 
Berdasarkan rekomendasi puskesmas, SMPN 8 Tangsel akhirnya memutuskan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mulai 17 Oktober selama 14 hari.
"Dari hasil koordinasi itu akhirnya munculah surat himbauan, puskemas keranggan ke sekolah, salah satu isinya diminta untuk PJJ untuk 14 hari. Dari himabuan puskesmas itu kami mengadakan PJJ," pungkasnya.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved