Respon Istana Soal Keputusan Gus Miftah Mundur Setelah 43 Hari Menjabat Sebagai Utusan Presiden

Istana turut memberikan respon perihal keputusan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mundur dari Utusan Presiden setelah 43 hari menjabat.

Editor: Joko Supriyanto
TRIBUNJOGJA.COM/Hamim Thohari
Gus Miftah mundur. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Istana turut memberikan respon perihal keputusan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mundur dari Utusan Presiden setelah 43 hari menjabat.

Seperti diketahui Gus Miftah menjadi bagian kabinet merah putih setelah dilantik oleh Prabowo Subianto menjadi utusan Presiden pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Gus Miftah mendapat tugas oleh Prabowo sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Hanya saja dalam perjalanan waktu, tepat 43 hari menjabat di kabinet Merah Putih, dirinya tersandung kontroversi karena mengolok-oleh penjual es teh.

Nama Gus Miftah pun banjir sorotan hingga desakan mundur dari jabatannya, kini dirinya menyatakan secara resmi mundur sebagai Utusan Presiden pada Jumat (6/12/2024).

Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons soal mundurnya Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Pihaknya kata Hasan menghormati keputusan Miftah mundur dari Utusan Khusus Presiden tersebut.

 "Kita hormati keputusan beliau," kata Hasan, Jumat, (6/12/2024).

Sebelumnya Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di tengah kasus penghinaan terhadap penjual es.

"Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," ujar Miftah dalam konferensi pers  di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

Gus Miftah yang dikenal sebagai pendakwah ini mengatakan keputusan mengundurkan diri diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun termasuk dari presiden Prabowo.

"Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat," ujar Miftah.

 Gus Miftah mengatakan keputusan ini dia ambil bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur.

"Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam," ujarnya.

Gus Miftah mengatakan seorang berjiwa besar pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah sarana untuk berbuat kebaikan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved