Respon Istana Soal Keputusan Gus Miftah Mundur Setelah 43 Hari Menjabat Sebagai Utusan Presiden

Istana turut memberikan respon perihal keputusan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mundur dari Utusan Presiden setelah 43 hari menjabat.

Editor: Joko Supriyanto
TRIBUNJOGJA.COM/Hamim Thohari
Gus Miftah mundur. 

"Oleh karena itu sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang di mana saya bisa berikan manfaat," ujar Gus Miftah.

Gus Miftah diketahui sebelumnya menjadi sorotan publik setelah setelah mengolok-olok seorang penjual es teh bernama Sunhadi.

Video yang terjadi saat acara selawatan yang di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, Rabu (20/11/2024) tersebut viral. 

saat itu, Sunhaji tengah menawarkan dagangan es teh kepada jemaah selawatan.

Lantas Gus Miftah yang berada di atas panggung bertanya kepada Sunhaji dan terlontar kata yang kurang pantas 'go***'.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol go*** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual go***)," ucap Gus Miftah dari atas panggung.

Sontak para jemaah tertawa begitu pun orang-orang yang berada di atas panggung.

Hal tersebut menimbulkan reaksi dari publik, bahkan muncul desakan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Gus Miftah dari jabatannya

Pernyataan Lengkap Gus Miftah Mundur

Setelah menuai sorotan karena mengolok-oleh penjual es teh dengan sebutan goblok, Gus Miftah mundur dari utusan Presiden.

Keputusan Gus Miftah mundur dari utusan Presiden disampaikan langsung oleh Pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman di Ponpes Ora Aji miliknya di Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (6/12).

Berikut pernyataan lengkap yang disampaikan oleh Gus Miftah atas keputusannya mundur dari utusan khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan:

"Bismillahirrahmanirrahim yang saya hormati bapak Presiden Republik Indonesia, bapak wakil presiden serta seluruh raykat Indonesia yang saya cintai dan hormati.

Izinkan saya mengawali ayat 26 dalam surat Ali Imran, 'Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. 

Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved