Penonton Djakarta Warehouse Project 2024 Mengaku Ditangkap dan Diperas Polisi, WNA Kapok Nonton Lagi

Mereka mengaku diperas polisi saat menonton pangelaran musik yang digelar tiga hari di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai 13 Desember hingga 15 De

Editor: Joseph Wesly
Kolase Tribun Tangerang/istimewa
Acara Djakarta Warehouse Project. 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Kabar tidak sedang datang dari penonton pergelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.

Mereka mengeluh ditangkap hingga diperas polisi saat acara tersebut berlangsung.

Mereka mengaku diperas polisi saat menonton pangelaran musik yang digelar tiga hari di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, mulai 13 Desember hingga 15 Desember 2024 lalu.

Tidak hanya diperas, mereka juga mengaku dicegat polisi saat keluar dari hotel.

Akibat peristiwa itu pemilik akun X @Twt_Rave menyebar pemboikotan terhadap DWP.

DWP merupakan salah satu festival musik elektronik terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan oleh Ismaya Live, bagian dari Ismaya Group.

Pada perhelatan DWP 2024 ini, nama-nama besar dari kancah internasional, seperti Steve Aoki, Timmy Trumpet, Armin Van Buuren, Morten, Zedd, dan Anyma, memeriahkan festival musik tersebut. 

“DWP 2024. 400++ Malaysian di pau polisi Indonesia,” bentuk tulisan pada gambar yang diunggah @Twt_Rave. 

“DWP 2024. RM 9 Juta duit pau terkumpul,” demikian tulisan pada gambar yang diunggah pada akun yang sama.

“DWP 2024. Checkout hotel pun polisi tunggu,” tertulis pada gambar yang lain.

Akun itu menyebutkan, pengalaman serupa juga dialami oleh warga negara asing (WNA) asal Singapura dan Thailand.

Pengalaman lain juga diceritakan pemilik akun Instagram @ez.rawr yang berkomentar pada salah satu unggahan Instagram @djakartawarehouseproject.

“Ada dua polisi yang menyamar menatap temanku dan aku selama 15 menit, ketika kami mabuk. Kami melihat kembali mereka setelah kami menyadari bahwa mereka adalah UC (undercover),” tulis @ez.rawr menggunakan bahasa Inggris.

Sekitar beberapa menit kemudian, petugas kepolisian yang tengah menyamar itu disebut pergi meninggalkan dia dan temannya.

“Mereka pergi untuk menghentikan pasangan lain secara ACAK, tanpa alasan, dan membawa mereka keluar. (Sedangkan) lima dari mereka (polisi) mengawal,” ujar dia.

“Tidak akan pernah lagi. Merasa sangat tidak aman setelah mendengar cerita negatif tetapi meminta suap. Mengerikan. Tidak akan pernah kembali ke DWP dan saya akan pergi ke sebuah festival di Thailand sebagai gantinya,” tambahnya.

Tanggapan Ismaya Live 

Setelah beredar kabar tersebut, Ismaya Live melalui Instagram @djakartawarehouseproject mengeluarkan pernyataan resmi.

Penyelenggara mengaku sudah mendengar kekhawatiran sejumlah penonton selama menyaksikan DWP 2024.

“Meskipun beberapa aspek dari situasi ini berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahami dampaknya terhadap Anda,” tertulis pernyataan resmi yang diunggah akun Instagram Djakarta Warehouse Project.

Oleh karena itu, penyelenggara memastikan akan bekerja sama secara kooperatif dengan pihak berwenang dan lembaga pemerintah terkait untuk menyelidiki tentang apa yang tengah terjadi.

Penyelenggara berkomitmen untuk mencegah insiden serupa agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang.

“Yang terpenting, kami berharap semua orang tetap aman selama berada di Indonesia. Dukungan, semangat, dan kepercayaan Anda sangat berharga dalam menjadikan DWP tahun ini sukses besar,” tulis pengumuman tersebut.

Penyelenggara juga mengucapkan terima kasih kepada semua penggemar karena telah menjadi bagian dari keluarga besar DWP.

Dengan begitu, Ismaya Live berharap dapat menyambut kembali penggemar di Indonesia pada perhelatan lain waktu.

Upaya Konfirmasi

Setelah beredarnya kabar ini, Kompas.com menghubungi Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Ahmad Fuady pada Rabu (18/12/2024).

Hanya saja, ia menyarankan agar bertanya langsung kepada Polres Metro Jakarta Pusat.

Pasalnya, tempat berlangsungnya Djakarta Warehouse Project 2024 masuk ke wilayah hukum Polres Jakarta Pusat.

Sementara itu, pada hari yang sama, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyarankan Kompas.com agar bertanya langsung kepada Polda Metro Jaya.

“Koordinasi (dengan) Ditresnarkoba Polda ya,” ujar Susatyo. Kompas.com menghubungi Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak.

Kendati demikian, hingga berita ini diterbitkan, yang bersangkutan belum merespons. Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved