Respons GP Ansor Anggotanya Dibanting dan Diborgol Polisi Perkara Cekcok di Ambon

Namun saat tiba di persimpangan pelabuhan, mobilnya dilarang melintas sehingga Rizal dan polisi adu mulut.

Editor: Joseph Wesly
Kolase Tribun Tangerang/istimewa
3 Polisi ditahan buntut keroyok pengemudi mobil, Wakapolsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) Ambon dicopot. 

TRIBUN TANGERANG.COM, AMBON- Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin buka suara soal anggotanya, Rizal Serang dianiaaya sejumlah polisi.

Rizal serang dibanting hingga diborgol tiga orang polisi usai cekcok dengan petugas di pertigaan pelabuhan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. 

Kala itu Rizal Serang hendak menjemput keluarga di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. 

Namun saat tiba di persimpangan pelabuhan, mobilnya dilarang melintas sehingga Rizal dan polisi adu mulut.

Namun setelahnya polisi itu marah dan memukul kap mobil Rizal, Kemudian sang polisi memaksa Rizal keluar dari ruang kemudi.

Setelah Rizal keluar, dirinya dibanting seorang oknum polisi. Tak cukup disitu, dirinya juga diborgol dan dibawa ke polsek.

Baca juga: Kronologi 3 Oknum Polisi Banting Pengemudi Mobil di Ambon, Kapolres Minta Maaf, Wakapolsek Dicopot

Menanggapi hal itu, Gerakan Pemuda Ansor menyayangkan dugaan kekerasan anggota polisi yang membanting warga 

GP Ansor mengutuk tindakan oknum polisi yang bersikap arogan terhadap warga.

"Kami sangat menyayangkan sikap arogansi polisi terhadap warga yang ditunjukkan dengan membanting korban hingga jatuh. Mustinya polisi mengayomi, kami mengutuk sikap arogansi polisi," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangannya, Minggu (22/12/2024).

Dalam video yang beredar, terlihat kader GP Ansor, Rizal Serang dan oknum polisi tersebut terlibat dalam pembicaraan. 

Baca juga: Kronologi Polisi Meninggal Dianiaya Pengangkut BBM Ilegal di Paser Kaltim, 2 Orang Diamankan

Baca juga: Demo di Polda Maluku, Mahasiswa Cipayung Plus Minta Tiga Oknum Polisi Penganiaya Warga Dipecat

Rizal Serang mempertanyakan mengapa dirinya tidak boleh masuk ke dalam pelabuhan, sementara pengendara yang lain diperbolehkan masuk. 

Polisi yang berjaga juga tampak memukul mobil korban dan memintanya keluar dari mobil. 

Setelah korban keluar dari mobil, seorang anggota polisi yang lain membantingnya dari belakang hingga membuat korban terpelanting jatuh. 

"Kami mendengar bahwa Rizal Serang mempertanyakan sikap diskriminatif polisi. Semestinya ini bisa diselesaikan dengan tidak menggunakan kekerasan fisik. Bisa dilakukan dialog," kata Addin Jauharudin.

Addin saat ini melakukan koordinasi dengan GP Ansor setempat untuk tetap menjaga kondusifitas dan tidak tergesa-gesa mengambil tindakan dan tetap berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat. 

Addin juga sudah meminta LBH Ansor melakukan pendampingan hukum dalam kasus yang menimpa kader Ansor Maluku tersebut.

"Rizal ini kader Ansor, kami sudah melakukan koordinasi dengan Ansor setempat untuk tidak mengambil tindakan gegabah. Tetap satu komando dengan Pimpinan Pusat. Saya juga sudah meminta LBH Ansor bergerak cepat mengawal proses hukum kasus ini," tuturnya.

Addin meminta agar pihak kepolisian menindak tegas oknum yang melakukan tindakan kekerasan tersebut dan bersikap arogan kepada warga. 

"Saya juga meminta proses ini dilakukan secara transparan. Kepolisian harus mengambil tindakan tegas dalam kasus ini, terhadap anggotanya yang arogan," pungkasnya. Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved