Tak Punya Kendaraan, Jenderal Maruli Jalan Kaki 3 KM Sambangi Rumah Paulina Pandjaitan saat Pacaran

Maruli mengatakan saat berpacaran, Maruli mengatakan dirinya adalah sosok perwira yang pas-pasan.

Editor: Joseph Wesly
Youtube TNI AD
Maruli Simanjuntak dan Paulina Pandjaitan. 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan kisahnya saat melakukan pendekatan terhadap Paulina Pandjaitan.

Paulina Pandjaitan adalah putri Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjadi istrinya.

Maruli mengatakan saat berpacaran, Maruli mengatakan dirinya adalah sosok perwira yang pas-pasan.

Bahkan dia tidak memiliki kendaraan sebelum menikahi putri pria yang akrab disapa LBP tersebut.

Demi bisa datang untuk menemui kekasih kala itu, Maruli harus berjalan kaki sejauh 3 kilometer.

Selain itu, Paulina ternyata mengenal eks Pangksotrad tersebut  sebagai atlet judo bukan tentara.

Maruli mengatakan bahwa pada kurun 1996, ia bergabung dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas).

Sementara itu, saat itu, Paulina menjadi liaison officer (LO) SEA Games.

Meski sudah mengenal dan banyak berbincang hingga beberapa bulan, Paulina hanya mengenal Maruli sebagai atlet judo.

"Belum tahu, dia tahunya atlet saja, ngobrol sana, ngobrol sini. Setelah berapa bulan baru tahu lah saya tentara. Kebetulan mau, ya sudahlah," kata Maruli sembari tertawa dalam Birgade Podcast yang tayang di YouTube Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).

Mulanya, Maruli hanya menjalin pertemanan dengan Paulina, dan tidak pernah terpikir untuk berpacaran atau menikah.

Ia mengaku mengetahui bahwa Paulina merupakan putri seniornya di Angkatan Darat (AD).

Namun, ia tidak minder dengan pihak terkait yang mau diajak berteman.

"Sejak awal memang tidak ada pikiran untuk pacar, kawin, enggak ada. Jauhlah. Ya berteman saja, ya lama-lama akrab, ya gitu saja, enggak terlalu romantis-romantis," ujar Maruli terkekeh.

Pada satu waktu, seorang seniornya mengonfirmasi kabar bahwa ia menjalin hubungan dengan putri Luhut dan menyebutnya sebagai kegilaan.

Namun, kata Maruli, Luhut dan istrinya merupakan sosok yang sangat baik dan tidak pernah mempersoalkan kondisi finansialnya.

Sikap itu membuatnya semakin terkagum-kagum kepada sosok Luhut yang namanya sudah begitu besar di Angkatan Darat.

"Padahal saya pacaran jalan kaki loh, dari Cijantung ke Kalisari," tutur Maruli.

Adapun Maruli tercatat sebagai lulusan Akmil 1992. Sebelum duduk sebagai orang nomor satu di Angkatan Darat (AD), ia pernah menjadi Wakil Komandan Grup 1 Korps Pasukan Khusus (Kopassus) pada 2010-2013, Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres pada 2014-2016, Komandan Korem 074 Warastratama (2016-2017), Wakil Komandan Paspampres (2017-2018).

Kemudian Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kosdam) IV/Diponegoro (2018), Komandan Paspampres (2018-2020), Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad (2022-2023), dan KSAD (November 2023 sampai sekarang).

Ngak Punya Motor

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengaku tidak pernah bisa membeli sepeda motor hingga menjelang pernikahannya dengan putri Luhut Binsar Pandjaitan, Paulina Pandjaitan.

Maruli mengatakan, saat ia berpacaran dengan putri Luhut, kondisi finansialnya terbatas.

Namun, hal itu tidak pernah dipersoalkan calon mertuanya.

"Jadi kalau zaman dulu saya sampai letnan enggak kebeli motor. Lettu mau nikah saya enggak pernah bisa beli motor," kata Maruli dalam wawancara program Brigade Podcast yang tayang di Youtube Kompas.com, Sabtu (21/12/2024).  

Maruli mengatakan, pada tahun 1993, atau ketika ia baru lulus dari Akademi Militer (Akmil), gajinya sebagai tentara saat itu hanya Rp 90.000.

Dengan uang itu, ia hanya bisa membeli satu setel pakaian yang layak setiap bulannya satu kali dengan harga Rp 20.000.

Saat itu, kata dia, anggota Korps Pasukan Khusus (Kopassus) biasanya baru bisa membeli sepeda motor atau televisi setelah pulang dari penugasan di suatu daerah.

"Biasanya, di Kopassus itu enggak kepakai gaji setahun, pulang baru beli," ujar Maruli.

Sementara itu, gaji yang ia dapatkan dari penugasan-penugasan di Kopassus kerap digunakan untuk mendukung kebutuhan logistik bawahannya.

Maruli juga mengaku tidak mau berandai-andai dan bergaya hidup muluk-muluk.

Menurutnya, pakaian yang penting rapi, tidak jorok, dan tak perlu mewah. 

"Saya enggak mau menyiapkan sekelompok orang tapi enggak ada air minum. Itu selalu saya belikan pakai uang gaji saya dulu," katanya.

Maruli menceritakan, di tengah keterbatasan finansialnya itu, ia berpacaran dengan putri Luhut dengan berjalan kaki sekitar tiga kilometer dari Cijantung ke Kalisari.

"Kita beneran loh, kadang-kadang ongkos saya cuma satu jalan itu," tutur Maruli. Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved