Polisi Pastikan Bayi Meninggal di RS Islam Cempaka Putih Tidak Tertukar Berdasarkan Hasil Tes DNA
Apalagi bayi diberikan dalam kondisi meninggal dunia. Mereka curiga bayi tersebut bukan anak mereka karena dipekuat dengan tindakan perawat yang dini
MR diminta menandatangani dokumen yang disebut sebagai izin pemasangan oksigen tanpa sempat membaca isinya.
"Katanya, 'Pak tanda tangan dulu aja, Pak'. Ini surat izin untuk memasang oksigen," tutur MR.
Keesokan harinya, pada 17 September 2024, pihak rumah sakit mengabarkan bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia.
Jenazah bayi diserahkan dalam kondisi sudah dikafani, sehingga MR dan FS tidak sempat melihat tubuh anak mereka.
Pada 18 September 2024, keluarga memutuskan membuka makam bayi di TPU Cilincing karena FS belum sempat melihat anaknya.
MR mengaku terkejut saat melihat jasad bayi yang berbeda dari yang ia azani.
"Setelah lihat foto dokumentasi, saya curiga. Badannya besar, panjangnya tidak sesuai dengan surat keterangan lahir yang menyebutkan 47 cm," ucap MR.
MR kemudian meminta klarifikasi dari rumah sakit, tetapi pihak rumah sakit menyangkal adanya bayi yang tertukar.
Hingga kini, mediasi sudah dilakukan tiga kali namun belum mencapai kesepakatan. Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News
Kronologi Bocah di Ciketing Udik Kota Bekasi Dibunuh Tetangga Diduga untuk Praktik Perdukunan |
![]() |
---|
Aksi Premanisme Marak di Apartemen Kemang View Bekasi, Polisi Bilang Begini |
![]() |
---|
Salahkan Pegawai Terkait Kasus Bayi Tertukar di Bogor, RS Sentosa Beri Sanksi 15 Perawat |
![]() |
---|
Mental Dian Terguncang Hingga Pingsan Setelah Satu Tahun Mengasuh, Hasil DNA Bayinya Tertukar |
![]() |
---|
Babak Akhir Kasus bayi Tertukar di Bogor: Siti dan Dian Berpelukan, Kapolres Tersenyum Lebar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.