Mirip Covid-19, Penyakit Pernafasan Merebak di China, Kemenkes Pastikan Belum Sampai Indonesia

Dari beberapa foto yang beredar, warga yang terinfeksi terlihat memenuhi rumah sakit sambil menunggu giliran untuk mendapatkan perawatan

Editor: Joseph Wesly
Istimewa
Mirip Covid-19, kasus infeksi Influenza A dan HMPV atau human meta pneumo virus sedang merebak di China. 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Penyakit pernafasan mirip covid-19 sedang merebak di China. Warga yang terkena terlihat berbondong-bondong masuk rumah sakit.

Dari beberapa foto yang beredar, warga yang terinfeksi terlihat memenuhi rumah sakit sambil menunggu giliran untuk mendapatkan perawatan.

Rumah Sakit disebut sempat kewalahan menghadapi pasien karena jumlah pasien yang naik signifikan berobat.

Penyakit tersebut itu disebut memiliki gejala  mirip dengan Covid-19 yakni demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan maupun sulit bernapas. 

Setelah diteliti kasus tersebut akibat infeksi Influenza A dan HMPV atau human meta pneumo virus yang memang sedang merebak di China. 

Otoritas pengendalian penyakit China pada akhir Desember lalu mengumumkan, tengah menguji coba sistem pemantauan khusus untuk pneumonia yang belum diketahui penyebabnya.

Influenza A merupakan influenza yang paling umum terjadi di negara Tirai Bambu dan sekitarnya. Kondisi ini selalu terjadi di akhir tahun, lantaran di sana sedang musim dingin.

Penyakit bisa sembuh dengan sendirinya seiring kekebalan tubuh seseorang makin membaik. Sementara HMPV merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut.

HMPV rentan dialami bayi, anak kecil dan siapa saja yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah. HMPV bisa mengakibatkan bronkitis, asma, dan pneumonia.

Melihat kondisi ini, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyarankan lima hal yang perlu dipersiapkan Indonesia untuk menghadapi penyakit-penyakit tersebut.

Pertama, survailans dan deteksi dini merupakan kunci utama pengendalian penyakit menular. "Ini suatu langkah yang amat baik, dan perlu juga dipertimbangkan di negara kita, baik untuk infeksi pernapasan sampai pneumonia maupun penyakit menular lainnya," kata dia di Jakarta, Rabu (1/1/2025).

Kedua, tentang inluenza A selalu ada fluktuasi peningkatannya dari waktu ke waktu di berbagai belahan dunia. 

Karena itulah WHO selalu mengkompilasi data ini dan diumumkan agar negara-negara dapat mengambil langkah yang diperlukan.

Ketiga  terkait, HMPV (human meta pneumo virus) bukanlah penyakit baru di China. Karena sudah banyak diulas tentang pola epidemiologik dan karakteristik genetikanya.

Sehingga bisa jadi panduan pemerintah China untuk program pengendalian dan bahkan proses vaksinasinya kelak. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved