Sosok Mohammed Ali Berawi, Ilmuwan Dunia yang Mundur dari IKN, Minta Dikembalikan ke Instansi Asal

Ale memutuskan mundur karena keinginannya ke instansi asalnya, yaitu Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Di FT UI, Ale menjabat

Editor: Joseph Wesly
(Kompas.com/Hilda B Alexander)
ALI BERAWI MUNDUR- Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Mohammed Ali Berawi saat uji coba purwarupa taksi terbang IKN buatan Hyundai Motors Company dan Korean Aerospace Research Institute (KARI) di Bandara APT Pranoto Samarinda, Senin (29/7/2024). Ali Berawi memutuskan mundur dari IKN dan keminta dikembalikan ke UI (Kompas.com/Hilda B Alexander) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA-Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital (THD) Mohammed Ali Berawi mundur dari jabatannya.

Pria yang akran dipanggil Ale ini,  telah mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.

Ale memutuskan mundur karena keinginannya ke instansi asalnya, yaitu Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).

Di FT UI, Ale menjabat sebagai guru besar dan Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia.

Keinginan itu dia tulis dalam surat yang ditujukan kepada Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono pada 7 Februari 2025.

Hingga saat ini pengunduran dirinya masih menunggu keputusan resmi dari Presiden, yang saat ini tengah dalam proses.

Meski memutuskan mundur sebelum IKN resmi menjadi ibu kota baru, ia menekankan bahwa keterlibatannya dalam merencanakan dan membangun IKN merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

Keterlibatan Ale tidak hanya terbatas pada posisinya sebagai Deputi THD, tetapi juga mencakup penyusunan dan sosialisasi berbagai aspek penting, seperti master plan, blue print, dan guidelines terkait pembangunan IKN yang mengusung konsep smart forest city.

Baca juga: Respons Jokowi Soal Anggaran IKN 2025 Diblokir Pemerintah

Ia menekankan bahwa ada lima prinsip utama yang harus dipegang, yaitu menjadikan IKN sebagai green, resilient, sustainable, inclusive, dan smart city. 

Prinsip-prinsip ini harus senantiasa diimplementasikan dalam setiap program kerja. 

Ale mengingatkan pentingnya agar semua program kerja yang telah dirancang dan akan dilaksanakan merujuk pada perencanaan yang telah ditetapkan, demi memastikan bahwa pembangunan IKN tidak hanya fokus pada aspek fisik (hardware), tetapi juga mencakup pengembangan teknologi (software) dan peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) (brainware).

"Bangun dan berdayakan masyarakat terus-menerus, hakikat pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus berupaya membangun ekosistem yang lebih baik dan bahwa IKN bukan sekadar proyek semata. Baca juga: Perkuat Komitmen Pemberdayaan Masyarakat, ANTAM Kembali Raih Tamasya Award 2024 Oleh karena itu, komitmen, konsistensi, dan keberlanjutan dalam pelaksanaan adalah hal yang sangat krusial.

"Terima kasih atas kekompakan dan kerja samanya dalam bekerja bersama selama ini. Insya Allah, persahabatan dan persaudaraan yang telah dibina akan terus menjadi jembatan silaturahim kita ke depan. Proud to have you all!" tutup Ale.

Ilmuwan Dunia

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved